LENSAPANGANDARAN.COM – Anggota DPRD Kabupaten Pangandaran dari fraksi Gerindra bersama Pemerintah Desa Pananjung, berkolaborasi dengan PT. Petrokimia Gresik gelar Roadshow Sosialisasi Pemupukan Berimbang, Produk Baru Petrokimia Gresik. Di Aula Desa Pananjung, Rabu (21/05/2025).
Acara tersebut di hadiri langsung oleh Anggota DPRD Kabupaten Pangandaran, Kepala Desa Pananjung, Jajaran PT. Petrokimia Gresik, dinas terkait, Babinsa Desa Pananjung dan tentunya para petani di Kecamatan Pangandaran yaitu dari dua kelompok tani di Desa Pananjung.
Project Manager Management produk baru PT. Petrokimia Gresik, Achmad Zaid mengatakan, kegiatan tersebut bertujuan untuk mengenalkan produk baru dan manfaat bagi petani.
“Produk baru terdiri dari pupuk probiotik maupun pupuk hayati. Kami menjelaskan kepada para petani, bahwa pupuk yang di berikan oleh program pemerintah berupa pupuk bersubsidi. Tidak bisa menjangkau seluruh kebutuhan petani di Indonesia, maka kami memperkenalkan pupuk yang non-subsidi,” terangnya
Anggota DPRD Fraksi Gerindra Dorong Petani di Pangandaran Tingkatkan Produktivitas
Achmad Zaid menjelaskan, produk baru yang di maksud yaitu Petro K plus yang bisa membantu meningkatkan produktivitas dari pertanian. Adalagi untuk di bidang perikanan ada produk yang bernama Petrofish yang juga bisa meningkatkan dari hasil budidaya perikanan. Secara umum untuk di pangan dan hortikultura ini sudah menunjukkan hasil yang cukup signifikan.
“Untuk kenaikan dari produktivitas hasil budidaya tersebut,” tuturnya
Anggota DPRD Kabupaten Pangandaran dari Fraksi Gerindra, Supratman mengatakan. Bersyukur rencana untuk pembuatan demplot di Kabupaten Pangandaran, terpilih dua kecamatan. Yaitu Kecamatan Pangandaran di wakili Desa Pananjung dan Kecamatan Kalipucang di wakili oleh Desa Cibuluh.
“Alhamdulillah kami mengapresiasi respon dari PT. Petrokimia Gresik yang dengan cepat, apa yang kami inginkan terkait dengan demplot. Untuk memberikan vale project agar nantinya bisa berhasil,” ucapnya
Supratman mengungkapkan, produktivitas pertanian di Pangandaran selama ini cukup rendah.
“Kami berharap dengan adanya demplot ini, akan mengedukasi petani untuk menggunakan pupuk alternatif selain pupuk bersubsidi,” pungkasnya. (*)