KulinerNasionalNewsPendidikan

Bisa Jadi Inovasi, Sekelompok Pemuda di Ciganjeng Pangandaran Manfaatkan Pekarangan Rumah untuk Tanam Cabe

×

Bisa Jadi Inovasi, Sekelompok Pemuda di Ciganjeng Pangandaran Manfaatkan Pekarangan Rumah untuk Tanam Cabe

Sebarkan artikel ini

LENSAPANGANDARAN.COM  – Inspirasi, sekelompok pemuda di Dusun Pasar, Desa Ciganjeng, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat menyulap pekarangan rumah menjadi kebun cabe.

Ide ini muncul bermula dari bincang- bincang sekelompok pemuda berjumlah 20 orang yang kemudian memanfaatkan pekarangan rumah warga yang kosong untuk ditanami pohon cabe.

Baca Juga  Akibat Diguyur Hujan Lebat, Dua Desa di Kecamatan Langkaplancar Kabupaten Pangandaran Terdampak Longsor dan Banjir

“Jadi, ini hasil kita kumpul – kumpul sambil minum kopi dan iseng karena enggak ada kegiatan,” kata Alvan Trisandi Ketua Petani Milenial Tirta makmur di Dusun Pasar, Minggu (18/5/2025).

Karena tidak ada kegiatan, Alvan dan pemuda lainnya inisiatif memanfaatkan pekarangan – pekarangan rumah yang tidak terpakai.

“Kita olah pekarangan rumah warga dan kemudian dimanfaatkan untuk tanam cabe. Ya Alhamdulillah, sekarang sampai panen,” ungkapnya.

Baca Juga  Prabowo - Gibran Unggul di Jatim, Akankah satu Putaran? 

Pohon cabe ini sudah berumur 3 bulan atau 90 hari setelah tanam (HST) dan baru awal panen buah cabe.”Kita sudah panen petikan yang kelima buah cabe dari bawah pucuk,” cetusnya.

Dalam budidaya cabe jenis kaliber roket ini, Alvan melibatkan 20 pemuda di Dusun Pasar dan sudah ada tiga lokasi kebun cabe yang memanfaatkan pekarangan rumah warga.

“Kita lebih budidaya cabe karena untuk harga cukup bagus dan komoditi cabe produksinya terus berlanjut bisa sampai umur maksimal satu tahun. Artinya, dalam setahun kami bisa produksi terus. Tinggal bagaimana kita merawatnya,” kata Alvan.

Baca Juga  Lahan Perkebunan Warga di Cimerak Pangandaran Kebakaran

Meskipun memang untuk penjualan sekarang, banyak petani cabe sedikit kecewa karena harganya yang sedang turun.

“Sekarang hanya Rp 24 ribu perkilogram. Kalau kemarin-kemarin, harga melambung tinggi. Pas hari raya idul Fitri itu sampai Rp 100 ribu perkilogram,” kata Alvan.

Baca Juga  Peringatan Isra'Mi'raj dan Pembukaan MTQ V Tingkat Kabupaten Pangandaran

Sekarang harga turun signifikan, mungkin karena sedang panen raya yang berdampak terhadap harga cabai murah. “Ya, mudah mudahan harga cabe tetap stabil dan kedepannya nanti bisa naik lagi,” harapnya.

Kata Alvan, budidaya cabe ini memang cukup menjanjikan bagi petani milenial di Dusun Pasar.

Untuk itu, Ia berencana akan menambah lokasi dengan memanfaatkan pekarangan rumah untuk ditan pohon cabe.

“Ya, mudah mudahan lebih banyak denah lokasi untuk tanam cabe dengan tujuan untuk meningkatkan para pemuda dalam bidang pertanian,” paparnya.

Baca Juga  Malam Natal, Kapolres Banjar Bersama TNI Patroli Gabungan

Ketua RT di Dusun Pasar yang pekarangan rumahnya ditanami pohon cabe, Iwok (44) mendukung penuh kegiatan pertanian yang dilakukan pemuda di lingkungannya.

“Sampai sekarang mereka memang cukup ulet dalam budidaya cabe. Bahkan, sekarang mau buka lahan lagi. Ya, semoga kedepannya bisa menjadi contoh bagi pemuda lain,” jelasnya. [®]