LENSAPANGANDARAN.COM – Pengurus Komisariat (PK) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Nahdlatul Ulama (STITNU) Al-Farabi masa khidmat 2023-2024 resmi dilantik di pondok pesantren Ryadussharfi Walmantiq Babakan Jamanis Parigi Pangandaran, Sabtu 20/05/2023.
Prosesi pelantikan dipimpin oleh Ketua Pengurus Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Ciamis- Pangandaran Leza Lijayanto S.AP.
Sebelum prosesi pelantikan dilaksanakan Ketua Bidang Cyber PC PMII Ciamis-Pangandaran Ahyarul Fitriadin membacakan SK tentang susunan pengurus PK PMII STITNU masa khidmat 2023-2024, seluruh pengurus yang disebutkan menempati tempat yang disediakan.
Kegiatan pelantikan PK PMII STITNU dihadiri oleh 750 orang, terdiri dari unsur Forkopimda Pangandaran, Ra’is Syuriah PCNU, Ketua Tanfidziah PCNU, Pimpinan Pondok Pesantren Jamanis, Pimpinan Kampus STITNU, Banom-banom NU, Organisasi Kepemudaan, Alumni dan Kader PMII serta santri/santriyah Ponpes Ryadussharfi Walmantiq.
Kegiatan dimulai dengan melakukan ziarah kubur di makam pendiri pondok pesantren Babakan Jamanis.
Sebelum prosesi sakral pelantikan dimeriahkan dengan sholawat yang dipandu oleh tim Hadroh ponpes Babakan Jamanis, yang dilanjutkan dengan prosesi serah terima jabatan PMII dan Kopri.
Prosesi pelantikan lebih khidmat dengan doa bersama yang dipimpin oleh Ra’is Syuriah PCNU Pangandaran (KH. Muchsin Aziz).
Agenda terakhir diisi dengan Tabligh Akbar yang disampaikan oleh ketua Tandfidzyah PCNU Pangandaran (KH. Rd. Hilal Farid Turmudzi).
Dalam sambutan pertamanya Ketua Komisariat STITNU Al-Farabi Najmul Umam mengatakan dalam kepengurusannya, masa khidmat 2023-2024 mengusung tema “Integritas PMII Berdaya Berkemajuan”.
“Konsistensi dan keteguhan PMII dalam menjunjung tinggi nilai dan keyakinan mampu mengantarkan terbentuknya kader berdaya gerak, berdaya saing dan berdaya guna dengan tujuan Pangandaran maju mendunia,” Ucapnya.
1. “Dengan melakukan Kaderisasi aktif, masif dan pendampingan kontinuitas.”
“Kepengurusan PK PMII sekrang berjumlah 53 orang dengan jumlah kader/anggota 215 yang tercatat. Jika dalam skema MLM satu pengurus hanya mengawal 3 orang, dan 7 orang jika dilihat dari total keseluruhan mahasiswa STITNU Al Farabi”.
“Kaderisasi sebagai ruh dan penentu masa depan organisasi secara kualitas maupun kuantitas, nilai intelektualitas kader adalah harga mati bagi PMII,” Ungkapnya.
2. “Gerakan Masif sebagai Garda terdepan mengawal aspirasi.”
“PMII lahir untuk senantiasa mempertahankan keutuhan keislaman dan kebangsaan.”
“Era digitalisasi 4.0 mempermudah kita mengakses informasi apapun, tapi jangan sampai kita tergerus dan hanya konsumtif.”
“Jangan sampai kita seperti pemadam kebakaran dalam merespon dinamika keislaman dan kebangsaan, kita hanya menanggapi opini orang dari orang.”
“Dengan jumlah kader yang begitu banyak, yang tersebar di lebih dari 50 desa dikabupaten pangandaran, seharusnya kita menjadi key opinion leader di digital movement di kabupaten Pangandaran.”
“Maka dari itu saya mengajak kepada seluruh kader untuk senantiasa menjadi leader dalam perubahan yang ada.”
“Untuk itu PK PMII akan louncingkan Lembaga Pers PMII secara simbolik, untuk kemudian mengelola isu isu kampus daerah bahkan nasional,” tegasnya.
3. “Taqwa sebagai identitas persuasif dan kolektif, dengan membumikan nilai-nilai Aswaja baik di internal maupun eksternal organisasi”.
“Melakukan silaturahim dengan pesantren-pesantren NU dikabupaten pangandaran, melakukan ziarah kubur kepada para ulama, guru-guru, Alumni, dengan mengahrap ridho dan berkah dalam bergerak memperjuangkan keutuhan Ahlussunnah waljamaah an nahdiyah”, tutup Najmul dalam sambutannya. (art)
About 90 of women today can survive breast cancer after treatment 2 priligy and cialis together