LENSAPANGANDARAN.COM – Seorang tokoh masyarakat sekaligus ajengan di Kecamatan Langkaplancar, Kabupaten Pangandaran, Kiai Habibudin, sampaikan kritik terbuka kepada Bupati Pangandaran Citra Pitriyami.
Tujuannya, agar tidak bersikap anti kritik dalam menjalankan roda pemerintahan.
Menurut Kiai Habibudin, membangun Pangandaran tidak cukup hanya dilakukan kepala daerah dan segelintir elit, tapi harus melibatkan seluruh elemen.
Mulai dari tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh nelayan, tokoh pemuda, tokoh petani, dan lainnya.
“Pangandaran ini membutuhkan gotong royong. Jadi, bukan hanya Bupati atau Wakil Bupati,” kata Kiai Habibudin, Jumat (8/8/2025).
Kiai Habibudin menekankan pentingnya peran masyarakat yang kritis demi kemajuan daerah. Menurutnya, kritik justru bagian dari kontribusi warga dalam membangun daerah secara rasional dan realistis.
“Kalau hanya satu orang yang kritis, Pangandaran bisa patah. Jangan berpikir mimpi membangun sebuah negara, karena membangun pemerintahan itu tidak bisa dengan mimpi, harus dengan realistis,” ungkap Kiai Habibudin.
Ia mengingatkan Bupati Pangandaran agar pemerintah daerah tidak bersikap tertutup terhadap masukan, apalagi sampai bersikap egois dan sentralistik.
“Kadang-kadang kebaikan justru datang dari orang yang berbeda pandangan. Bisa saja kritik dan cacian itu lebih menyelamatkan dibanding pujian dari orang-orang dekat yang menjerumuskan,” tegasnya.
Menurutnya, semua warga Pangandaran dengan berbagai cara dan pandangan pada dasarnya memiliki tujuan sama ingin daerahnya maju dan berkembang.
“Bupati harus akomodatif. Jangan anti kritik. Karena masyarakat yang menyampaikan kritik itu juga bagian dari Pangandaran, dan mereka pasti ingin daerah ini menjadi lebih baik,” harapnya. [©]