News

Kembangkan Seni Budaya, ISBI Bandung Edukasi Pelajar SMA di Pangandaran

×

Kembangkan Seni Budaya, ISBI Bandung Edukasi Pelajar SMA di Pangandaran

Sebarkan artikel ini

LENSAPANGANDARAN.COM – Gerakan nasional revolusi mental, para pelajar SMA/SMK di Pangandaran diberikan wawasan terkait menggali seni budaya yang ada.

Satu di antaranya, sejumlah pelajar di SMA Negeri 1 Pangandaran. Pada Senin 18 September 2023, mereka menerima edukasi seni budaya dari Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung.

Satu rektor ISBI Bandung, Retno Dwimawarti mengatakan, saat ini pihaknya diberi tugas untuk memberikan bagaimana jatidiri Indonesia ini harus dikembangkan melalui literasi digital.

“Karena, kita sekolah sekolahnya kesenian dan budayaan, maka kita mencoba untuk literasi digital lebih ke aplikasi,” kata Retno disela sela tugasnya di SMA Negeri 1 Pangandaran.

Di literasi digital ini, bagaimana siswa atau masyarakat umum memberikan kontribusi terhadap portal SIBUDI (sistem informasi budaya Indonesia).

“Jadi, siapapun komunitas atau siswa, jika memiliki kesenian di daerahnya tentu dia bisa upload ke portal SIBUDI itu,” kata Retno.

Kemudian, mereka bisa deskripsikan secara ringkas apa itu kesenian. Jadi, ringkasan tersebut mewakili keseluruhan.

“Kalau kita harus datang ke suatu daerah kan, agak sulit. Tapi, kalau sekarang siswa memberikan kontribusinya bisa lebih mudah dan dikenal. Misalkan, meng-upload pertunjukan seni ronggeng Amen,” paparnya.

Menurutnya, kalau hal ini terus dilakukan di berbagai daerah tentu semua seni budaya yang ada di Indonesia bisa mudah diakses.

Seperti, Kabupaten Pangandaran yang kaya dengan tempat wisata dan sebetulnya banyak yang bisa digali tentang seni budaya.

Karena, Pangandaran mempunyai kekhasan karena paling timur, paling selatan dan sejak dulu Pangandaran sudah tempat pariwisata dan pasti mempunyai ciri khas yang berbeda.

“Jadi, sejak dini kita harus mengenalkan seni budaya yang ada di daerahnya dan bisa terekspos diketahui masyarakat di Indonesia,” ungkapnya. (*)

Baca Juga  Puluhan Pelajar SMP di Pangandaran Tidak Bisa Baca Tulis, Bukan Karena Sistem

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *