News

Hari Disabilitas Internasional, Ini Curhatan Penyandang Tuna Daksa di Pangandaran, Minta Diperlakukan Adil

×

Hari Disabilitas Internasional, Ini Curhatan Penyandang Tuna Daksa di Pangandaran, Minta Diperlakukan Adil

Sebarkan artikel ini

LENSAPANGANDARAN.COM – Hari Disabilitas Internasional tahun 2022, penyandang tuna daksa di Pangandaran mengharapkan kaum disabilitas bisa disetarakan dengan orang – orang yang normal.

Penyandang tuna daksa ini bernama Wahyu Hidayah (39) warga Desa Sukahurip, Kecamatan/Kabupaten Pangandaran, Jawa barat.

Wahyu menjadi penyandang disabilitas tuna daksa, karena kondisi cacat pada tangan kanan dan kaki kirinya bawaan sejak lahir.

“Tapi, itu mungkin sudah kodrat Saya sejak lahir,” ucapnya, Sabtu (3/12/2022).

Dia bercerita, dulu sewaktu masih kecil dan pada masanya bersekolah mengaku merasa terbebani dengan kondisi fisik tubuhnya yang berbeda dengan orang normal lainnya.

“Ada beban rasa malu, minder dan gaul dengan yang lainnya itu kami merasa kecil dan tidak percaya diri,” ungkapnya.

Akan tetapi, setelah beranjak dewasa dan ada wadah organisasi yang mewadahi khusus kaum disabilitas Ia bisa berprestasi.

“Kami menganggap, kekurangan kami itu bukan sesuatu kekurangan malah menjadi kelebihan. Bahkan, kekurangan ini menjadi salah satu harta karun kami,” jelasnya.

Jadi, intinya dengan kekurangan Ia dan penyandang disabilitas lainnya tapi bisa tetap berprestasi.

“Pointnya adalah, jangan hitung yang kurang dari tubuh kita tapi pergunakanlah yang tersisa dalam tubuh kita untuk kebaikan kita sendiri, bangsa dan agama pada umumnya,” ungkap Wahyu.

Walaupun kondisi fisik tubuhnya ada kekurangan, dalam kehidupan sehari-hari maupun prestasi dan sebagainya menginginkan disetarakan dengan orang normal lainnya.

“Contohnya, kemarin ada atlet – atlet NPCI yang memperoleh prestasi atau medali di ajang Peparda VI Jabar 2022, bisa dapat penghargaan seperti bonus dari Pemerintah Daerah,” katanya.

Selain itu, ada pembinaan khusus untuk kaum disabilitas yang memiliki potensi seperti di bidang olahraga.

“Saya secara pribadi, tentu sangat terimakasih kepada Pemerintah yang telah mensupport kami sehingga bisa hidup berdampingan dengan orang normal,” ungkapnya. (*)

Baca Juga  Pria di Pangandaran Sukses Budidaya Magot Hingga Diikuti Orang Lain

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


Notice: ob_end_flush(): failed to send buffer of zlib output compression (0) in /home/lenc9662/public_html/wp-includes/functions.php on line 5471