News

Ekonomi Terpuruk dan Sempat Tak Makan Nasi, Pria di Pangandaran Pertanyakan Bansos, Penerimanya Itu-itu Saja!

×

Ekonomi Terpuruk dan Sempat Tak Makan Nasi, Pria di Pangandaran Pertanyakan Bansos, Penerimanya Itu-itu Saja!

Sebarkan artikel ini

LENSAPANGANDARAN.COM – Satu pria di Pangandaran pertanyakan bantuan sosial (Bansos) yang diberikan Pemerintah kepada masyarakat miskin atau tidak mampu.

Pria ini bernama Rusman (44) warga di Dusun Sukamaju Kampung Pasir Pogor Kaler RT 7/11, Desa Tunggilis, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran.

Rusman mepertanyakan Bansos karena kondisi ekonominya yang setelah hampir setengah tahun tak ada penghasilan tetap untuk menafkahi keluarganya.

Ayah dari dua anak ini yang sebelumnya seorang pedagang jual beli buah kelapa dan pisang, kini tidak memiliki pekerjaan tetap.

Malah, saat hujan deras dua Minggu yang lalu karena tak ada beras untuk dimasak dia bersama istri dan kedua anaknya terpaksa harus makan pisang yang sudah dibakar.

“Dulu, 2 pekan lalu pas hujan deras kita tidak makan nasi, hanya membakar pisang bareng anak istri,” katanya, Selasa (29/11/2022).

Dengan kondisi perekonominya, saat ini dia hanya bisa bersabar dan berharap ada program bantuan sosial (Bansos) dari Pemerintah setempat.

“Karena, sampai sekarang ini walaupun mempunyai kartu keluarga sejahtera (kartu BPNT) tapi tidak sejahtera dan tidak dapat bansos seperti orang lain,” ungkapnya.

Kini, Rusman hanya ingin mempertanyakan kartu keluarga sejahtera untuk Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang dimilikinya.

“Saya kan punya kartu BPNT yang selama ini baru menerima bantuan 2 kali tapi kesininya tidak ada lagi. Jadi, berjalan mulai tahun 2021 tapi hanya 2 kali ada bantuan. Sekarang sudah enggak dapat apa-apa. Kenapa, enggak ada lagi?” cetusnya.

Sedangkan rakyat yang lain, semuanya dapat bantuan seperti BPNT, BLT, PKH dan lainnya.

“Dan orang yang dapatnya juga, itu-itu saja. Jadi, saya hanya mempertanyakan bantuan untuk keluarga Saya,” tegasnya.

Sementara saat ini, dia mengaku hanya mengandalkan pendapatan dari pekerjaan serabutan ketika ada tetangganya yang mempekerjakannya.

Baca Juga  Ada Perlombaan KB di Kota Banjar, Edukasi Pasutri

“Dulu memang jual beli buah kelapa dan pisang, tapi sekarang serabutan yang hasilnya buat makan sehari hari saja berat lah,” ungkapnya. (*)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *