NasionalNewsWisata

Meriah Meski Diguyur Hujan, Tradisi Syukuran Nelayan Pangandaran Tetap Sakral

×

Meriah Meski Diguyur Hujan, Tradisi Syukuran Nelayan Pangandaran Tetap Sakral

Sebarkan artikel ini

LENSAPANGANDARAN.COM – Hujan yang mengguyur kawasan Pelabuhan PPI Cikidang tak menyurutkan semangat ratusan nelayan dan warga dalam mengikuti iring-iringan karnaval syukuran nelayan, Sabtu (28/6/2025).

Tradisi tahunan yang telah mengakar kuat di masyarakat pesisir Kabupaten Pangandaran ini kembali digelar dengan semarak, penuh makna, dan sarat nilai spiritualitas.

Baca Juga  Menjawab Tantangan Jurnalis di Era Disrupsi, IJTI Luncurkan Buku Jurnalisme Positif

Rangkaian acara dimulai sejak pagi hari, dengan barisan nelayan dan keluarga mengenakan pakaian adat khas pesisir.

Mereka membawa hasil laut sebagai simbol rasa syukur, beriringan menyusuri pelabuhan yang menjadi saksi kehidupan mereka sehari-hari.

Warga yang memadati lokasi pun tampak antusias menyaksikan jalannya karnaval.

Baca Juga  Bacabup Gencar Blusukan, Bawaslu Pangandaran Fokus Pengawasan ASN dan Kades

Puncak acara ditandai dengan prosesi tabur bunga di tepian sungai, tepat di area tambatan kapal.

Prosesi ini dipimpin langsung oleh Bupati Pangandaran, Citra Pitriyami, yang turut larut dalam suasana khidmat dan penuh haru.

Baca Juga  Pernyataan Sikap Subtansi PPDI di Pangandaran Terkait Defisit dan Portofolio

Dalam sambutannya, Bupati Citra menekankan pentingnya tradisi ini sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas limpahan rezeki dari laut yang menjadi nadi kehidupan masyarakat pesisir.

“Ini adalah cara nelayan bersyukur atas laut yang luas dan kaya, yang telah memberi mereka rezeki,” ungkap Citra.

Baca Juga  Pelaksanaan Pan Asia Hash 2022 Pangandaran Dikecam, Dianggap Melecehkan Bulan dan Tanggal Kelahiran Nabi Muhammad Saw

Selain itu, ini juga menjadi momen untuk mengevaluasi diri, mendalami hubungan manusia dengan alam, serta memperkuat komunikasi antara nelayan dengan pemerintah daerah.

Citra menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk terus memperhatikan kesejahteraan nelayan, menjaga kelestarian laut, serta merawat tradisi yang menjadi warisan budaya tak ternilai.

“Kita ingin alamnya terjaga, lautnya lestari, dan adatnya tetap terpelihara dengan baik,” tegasnya.

Baca Juga  Innalilahi, Rumah di Cimerak Pangandaran Tertimpa Pohon Kelapa

Syukuran nelayan bukan sekadar seremoni tahunan, tetapi menjadi simbol kuat dari harmoni antara manusia dan alam.

Ia mencerminkan kesadaran kolektif masyarakat akan pentingnya menjaga ekosistem laut, sekaligus mempererat sinergi antara nelayan dan pemerintah dalam membangun masa depan yang berkelanjutan bagi generasi pesisir. [®]