LENSAPANGANDARAN.COM – Viral sejumlah pelajar di Pangandaran terlantar seusai menerima bantuan Progam Indonesia Pintar (PIP) yang dicairkan di satu perbankkan
Sejumlah pelajar yang berjumlah orang ini merupakan satu penerima bantuan PIP di antara 108 orang siswa di SMK Miftahul Ulum Cimerak Kabupaten Pangandaran.
Mereka terlantar karena uang bantuan yang dicairkannya mengaku dibawa oleh staf TU SMK Cimerak sehingga sempat menjadi perbincangan setelah beredar video sejumlah pelajar terlantar di Terminal Pangandaran.
Kepala SMK Cimerak, Mumu Mujahid membenarkan adanya uang bantuan PIP diamankan pihak sekolah.
Diamankanya uang bantuan PIP tersebut, dia mengklaim karena pihak sekolah berencana akan memberikan uangnya langsung ke para orang tua siswa.
“Dulu, hasil rapat bersama orang tua dan komite di awal tahun pelajaran, ada kesepakatan bahwa uang bantuan PIP itu harus diberikan langsung kepada orang tua. Jangan ke anak penerima PIP,” jelasnya kepada wartawan tak lama ini.
Sementara untuk pencairan di Bank, itu tidak dicairkan semuanya secara bersamaan dan harus bertahap sesuai progres.
Nanti, jika sudah cair semuanya maka pihak sekolah akan mengundang para orang tua siswa untuk menyerahkan uang bantuan itu.
“Yang sudah membuat rekening, itu ada 86 orang siswa penerima termasuk sudah cair uangnya sebesar Rp 86 juta, sedangkan sisanya tinggal 30 orang lagi yang belum dicairkan,” paparnya.
Sesuai kesepakatan, sebelum berangkat ke Bank di Pangandaran untuk pencairan para siswa penerima bantuan disuruh menyiapkan persyaratan yang sudah ditandatangani oleh Kepala Sekolah.
“Saat itu, saya bilang ke anak-anak uang bantuan PIP dikumpulkan sesuai kesepakatan kemauan para orang tua,” kata Mumu.
Hanya, anak yang berbicara dan mengeluh di video tersebut ketika di tanya pihak sekolah mengaku tidak mendengar apa yang disampaikan pihak sekolah terkait uang bantuan akan diberikan langsung ke orang tua.
“Ya, intinya ada miskomunikasi,” tegasnya.
Sebelum pencairan, Mumu mengaku pihak sekolah mengajukan bantuan PIP untuk siswa kelas XI dan XII pada bulan Mei 2023.
Setelah pengajuan, pihak sekolah bersama komite dan semua orang tua siswa pun melakukan rapat pada bulan Juli 2023.
“Dalam rapat bersama orang tua, kami menyampaikan bahwa pihak sekolah sedang mengajukan bantuan PIP,” paparnya.
Waktu itu, kemauan para orang tua siswa jika uang bantuan tersebut cair jangan diserahkan ke anak-anak tapi harus diserahkan kepada orang tua.
“Maka dari itu, kami hanya melaksanakan hasil kesepakatan dari rapat tersebut,” jelasnya. (*)