LENSAPANGANDARAN.COM – Sejumlah tenaga medis di Pangandaran Jawa Barat masih intens menangani puluhan siswa yang diduga keracunan makanan di SMA Negeri 1 Mangunjaya.
Di antara puluhan pasien yang diduga menjadi korban keracunan, ada yang rawat di Puskesmas, klinik dan ada juga yang dirawat di satu ruangan di SMA Negeri 1 Mangunjaya.
Kemudian, ada juga korban yang harus dirujuk ke rumah sakit di Kota Banjar dan RSUD Pandega Pangandaran.
Kabid pelayanan kesehatan di RSUD Pandega Pangandaran, Medis dr Liza Octa Ferrostina, mengaku, memang ada 5 siswa SMA Negeri 1 Mangunjaya yang sedang dirawat di RSUD Pandega.
“Kondisinya, alhamdulillah sudah mulai membaik. Jadi, awal keluhannya sama yaitu mual, muntah, diare dan panas,” ungkapnya, Minggu (21/7/2024).
Untuk 5 pasien yang dirujuk ke RSUD Pandega Pangandaran gejalanya sama seperti pertama dirasakan dan dirawat di Puskesmas.
“Jadi, mereka dehidrasi karena banyak buang air besar dan mutah terus. Jadi harus diinfus rehidrasi sampai cairan tertangani,” kata Liza.
Makanya, saat ini dokter di RSUD Pandega Pangandaran terus berupaya mengobati 5 siswa tersebut sesuai gejala dan keluhannya.
“Memang kondisinya sudah mulai membaik, tapi harus diobservasi dulu. Jadi, belum bisa pulang karena masih dalam pengobatan,” paparnya.
Dia menegaskan, jika ada pasien yang alami gejala yang sama atau lainnya tentu pihak RSUD Pandega Pangandaran siap untuk melayani 24 jam.
“Kita dari RSUD Pandega Pangandaran siap menerima rujukan 24 jam,” tegasnya.
Diketahui, ada sekitar 79 siswa yang alami sakit yang diduga keracunan makanan usai mengkonsumsi nasi boks saat kegiatan Pramuka di rangkaian MPLS pada Kamis (18/7/2024) lalu.
Setelah mengkonsumsi makanan itu, puluhan siswa baru ini banyak yang mengaku lemas, panas, pusing dan sering buang air besar yang akhirnya harus dirawat. (*)