LENSAPANGANDARAN.COM – Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Pangandaran mengklaim kasus Stunting di daerahnya sudah menurun.
Hal tersebut disampaikan Yadi Sukmayadi Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran.
“Berdasarkan data yang masuk, jumlah stunting di Kabupaten Pangandaran terus megalami penurunan,” kata Yadi.
Untuk upaya percepatan penurunan stunting, pihaknya pun sudah melakukan Rakor dengan berbagai stakeholder yang dipimpin oleh Wakil Bupati Ujang Endin Indrawan Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Pangandaran.
Rapat tersebut tentu sesuai Perpres Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting serta guna menurunkan prevalensi stunting di Kabupaten Pangandaran.
Wakil Bupati Pangandaran, Ujang Endin Indrawan memastikan bahwa jumlah kasus stunting di Pangandaran sudah menurun.
Penurunan stunting ini adalah jumlah yang sebenarnya atau angka seperti gunung es, nampak di permukaan saja sedangkan didalam besar.
“Di Kabupaten Pangandaran, 8 aksi masih perlu ditingkatkan, perlu diperhatikan lagi, lebih semangat lagi,” kata Ujang.
Menurutnya, ada banyak faktor mengapa kasus stunting ada di kalangan masyarakat.
Stunting tidak berdiri sendiri, banyak pengaruh di antaranya tingkat ekonomi, status sosial, dan pendidikan berpengaruh.
“Hampir 95% kasus stunting dialami oleh yang kurang beruntung maka dari itu kita perlu melakukan intervensi dari berbagai sisi,” jelasnya.
Wabup menegaskan kembali agar para Kepala Desa dan Camat selalu mengawasi perkembangan kasus stunting.
“Saya ingin tahu bagaimana perkembangan dari setiap desa dan kecamatan, ada kendala apa,” ungkapnya.
Hadir dalam rapat tersebut, Para Perangkat daerah se-Kabupaten Pangandaran, Camat se-Kabupaten Pangandaran, Kepala Desa se-Kabupaten Pangandaran, dan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Pangandaran. (*)