LENSAPANGANDARAN.COM – Kepala bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan DKPP jabar, Nenny Fasyaini menyebut, Sepanjang 2025, bencana banjir di areal pesawahan Kabupaten Pangandaran menjadi wilayah terparah di provinsi Jawa Barat.
Data ini disampaikan DKPP Jabar ketika menyalurkan bantuan beras sebanyak 147.420 kilogram secara seremonial di Desa Kalipucang, Rabu (28/5/2025).
“Kalau untuk tahun ini kabupaten Pangandaran terbanyak (bencana). Kalau beberapa tahun lalu yang gempa di Cianjur,” ujar Nenny Fasyaini kepada sejumlah wartawan.
16380 Warga Terdampak Banjir di Pangandaran Dapat Bantuan
Menurut Nenny, sepanjang 2025, data bencana alam yang melanda kabupaten Pangandaran mengalahkan wilayah lain di provinsi Jawa Barat, seperti Kabupaten Cianjur dan kabupaten Sukabumi. Karena itu, DKPP Jabar menyalurkan bantuan beras sebanyak 147 ton lebih ke Pangandaran.
“Bantuan beras ini untuk 8 Desa di tiga kecamatan yaitu, Kecamatan Padaherang, Kalipucang dan Cimerak,” kata dia.
Sebelumnya diketahui, Puluhan ribu warga terdampak bencana alam banjir di Kabupaten Pangandaran mendapat bantuan beras dari Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Provinsi Jawa Barat.
Penyaluran bantuan beras ini disalurkan secara bertahap. Tahap pertama, sebanyak 16.380 warga dengan jumlah bantuan beras sebanyak 147.420 kilogram.
Puluhan ribu warga tersebut tersebar dari berbagai wilayah, diantaranya Desa Paledah, Desa Maruyungsari, Desa Sukanegara, Desa Banjarharja, Desa Tunggilis, Desa Pamotan, Desa Kalipucang, dan Desa Legokjawa.
Bupati Pangandaran, Citra Pitriyami mengaku bersyukur telah mendapatkan bantuan dari Pemerintah Provinsi Jabar. Menurutnya bantuan beras ini sangat meringankan beban masyarakat Pangandaran yang terdampak.
“Saya senang sekali sekarang dapat bantuan walaupun baru untuk 8 Desa yang terdampak banjir,” ucap Citra Pitriyami. (art).