NasionalNewsPendidikan

Alumni 1979 SMAN 7 Jakarta Gelar Pengobatan Gratis  di Pangandaran

×

Alumni 1979 SMAN 7 Jakarta Gelar Pengobatan Gratis  di Pangandaran

Sebarkan artikel ini
Poto: warga Pangangandaran Yaya Sudarya saat pengecekan mata plus

LENSAPANGANDARAN.COM – Alumni 1979 SMAN 7 Jakarta menggandeng SMAN 1 Parigi menggelar pengobatan gratis kepada 1.000 masyarakat Pangandaran, Jawa Barat.

Ketua pelaksana alumni SMAN 7 Jakarta Dwi Heryanto mengatakan, targetnya sasarannya yaitu, lansia, ibu hamil, penderita mata minus dan plus serta penyakit umum lainya.

 

Menurutnya, salah satu tujuan dari kegiatan tersebut yakni menularkan virus kebaikan bagi para alumni SMAN di Indonesia.

“SMA Parigi ini kan masyarakat kita juga. Jadi kita hanya menularkan, supaya tertular dan berkembang. Dan itu kami sampaikan juga ke SMA yang lain,” kata dia di SMA Parigi, Pangangandaran Sabtu, (26/10/2024).

Baca Juga  Bacalon Bupati Triadi Rd Disambut Antusias Warga Pangandaran

Ia mengungkapkan, kegiatan tersebut rutin dilakukan selama satu tahun sekali. Ia mengaku sudah menularkan di 15 kabupaten/kota di Indonesia, salah satunya di Sumatera Utara.

“Sebenernya ini yang ke 18, tapi kemarin kepotong covid-19 selama tiga tahun. Jadi ini yang ke 15,” ungkapnya.

Ketua ikatan alumni SMAN 1 Parigi, Dani Hamdani mengatakan, sangat mengapresiasi apa yang sudah dilakukan para alumni SMAN 7 Jakarta. Ia berharap, bisa menginspirasi SMAN 1 Parigi.

“Mudah-mudahan kedepannya alumni SMA Parigi bisa mengadakan kegiatan baksos apapun, mau pengobatan ataupun lingkungan, sehingga bisa membantu pemerintah kabupaten Pangandaran,” ungkapnya.

 

Sementara itu, warga Cintakarya Parigi, Harun mengatakan, sengaja datang di kegiatan tersebut. Ia mengaku mempunyai keluhan lambung, kolesterol dan penglihatan tidak jelas.

“Saya kesini minta bantuan, ternyata benar-benar serius menanganinya. Apa yang saya rasakan langsung diberi pertolongan,” ucapnya.

 

Untuk informasi, Dalam pengobatan tersebut, warga diperiksa oleh dokter ahli dari jakarta. Mereka di periksa kemudian diberikan obat sesuai keluhannya masing-masing secara gratis. Usai pemeriksaan, mereka diberikan sembako.

Baca Juga  Panwaslu Kalipucang: Logistik Pemilu 2024 Harus Tepat dan Sesuai Regulasi

Sementara itu, Bagi penderita mata minus maupun plus, mereka diberikan kacamata langsung di lokasi pengobatan. Namun, bagi penderita mata minus di arahkan untuk menunggu kacamata beberapa hari kedepan. (art).