Pasalnya Hapi melihat kondisi lantai jembatan yang baru dicor, sebagian cor coran lantai sudah mulai terlepas dari badan jembatan.
Saat melintas, Hapi mendokumentasikan kondisi lantai bangunan jembatan yang panjangnya sekitar 45 meter.
“Jembatan itu baru sebulan lalu dibangun, tapi sudah muruluk (cor coran lantai jembatan terlepas). Aneh, padahal baru diresmikan. Itu Poto diambil 3 hari kemarin kang,” katanya, Jum’at (14/6/2024).
Pada tugu informasi, jembatan yang disebut jembatan merah ini terletak di wilayah Dusun Muaratiga Desa Sukahurip Kecamatan / Kabupaten Pangandaran.
Pembangunan jembatan merah ini menelan biaya sebesar Rp 283.772.200 dari sumber Dana Desa (DD) tahun anggaran 2023 – 2024.
Perangkat bagian Kesejahteraan rakyat (Kesra) Desa Sukahurip, Toha menyebut, pembangunan jembatan merah itu memang sudah selesai dibangun.
“Sudah selesai, bahkan sudah gunting pita pada hari Minggu kemarin tanggal 15 Juni 2024. Jembatan merah ini penghubung antar Dusun dan antar Desa,” jelasnya.
Pembangunan jembatan merah tersebut, untuk pengerjaannya memakan waktu selama sebulan dan bulan April 2024 baru selesai.
Menanggapi kondisi bangunan jembatan yang baru selesai dibangun, Ia mengakui kondisi cor coran lantai jembatan yang terkelupas Karena, waktu pembangunan jembatan itu dalam keadaan cuaca tidak ada hujan.
“Jadi, selama pekerjaan itu sama sekali tidak ada hujan. Jadi, kahalodoan (kemarau).”
“Terus, itu posisi cor lantai paling atas dan ketebalan dalam RAB itu hanya 12 centimeter, tapi saat di Cor lantai itu hampir 25 centimeter,” ungkapnya.
Jenis semen yang digunakan untuk pembangunan, yaitu semen Bima sedangkan untuk pasir ada dua jenis yang digunakan yakni pasir beton dan pasir pasang.
“Kalau pasir beton beli ke toko bangunan, kalau pasir pasang ngambil di sungai di sekitar lokasi pembangunan jembatan dengan memberdayakan masyarakat setempat,” kata Toha. (*)