LENSAPANGANDARAN.COM – Wedding Organizer di Pangandaran menggelar event Hangout bertajuk “Nongkrong Positive Sambi Dapat Edukasi”.
Tidak seperti biasanya acara nongkrong di sebuah kedai kopi membahas sex edukasi dan bahaya penyakit menular HIV/AIDS.
Hangout bareng muda-mudi di Pangandaran itu berlokasi di Badia Kopi, Desa/Kecamatan Pangandaran pada Sabtu (30/9/2023) malam.
Selain itu kegiatan tersebut dibuka dengan pembacaan puisi mengenang 30S PKI, talkshow tentang pengenalan penularan penyakit HIV/AIDS, musik, stand up comedy, karaoke dan Fun Games.
Hangout nongkrong bareng muda-mudi di Pangandaran diinisiasi oleh salah satu Wedding Organizer di Pangandaran.
Sosialisasi yang disampaikan dokter dari Puskesmas Pangandaran dikemas dalam sebuah talkshow diselipkan dengan tampilan seni.
Sehingga, edukasi soal bahaya sex bebas dan penyakit menular HIV/AIDS tidak membuat takut para pengunjung kafe ataupun kedai kopi tersebut.
Pemuda yang hadir di kedai tersebut, Hisyam Fadilah (21) mengaku kaget saat berniat mau nongkrong namun ads sex edukasi dan bahaya HIV.
“Kagetlah, saya biasanya kesini nongkrong dan ngopi ngobrol aja. Tapi ini pertamakalinya jadi tahu aja lah bahaya HIV dan penyebarannya,” kata Hisyam.
Hal senada dengan Heni (19) wisatawan asal Ciamis yang sengaja nongkrong di Pangandaran.
“Saya asal Ciamis, kesini sekalian liburan pengen nongkrong aja. Tapi bagus ini ada edukasi soal bahaya HIV,” cetusnya.
Pemateri Penyampaian Bahaya HIV dr Nuri Nandhya Kirana mengatakan, kasus HIV nasional cukup lumayan banyak.
“Secara nasional itu kasus HIV/AIDS saat ini mencapai 526.890 kasus baru ditemukan dan melapor,” kata Nuri kepada para pemuda nongkrong.
Untuk di Jawa Barat saja, pada tahun 2022 tercatat ada 6,379 OD HIV/AIDS dan di Pangandaran yang terdeteksi sepanjang tahun 2022 sebanyak 24 orang.
“Saya sangat mengimbau sekali bahwa penyebaran HIV ini sangat mudah tertular melalui sex bebas, hubungan sesama jenis dan berhubungan dengan banyak pasangan dan masih banyak faktor lainnya,” paparnya
Kepala Puskesmas Pangandaran dr. Indah Adhiarini Sukma mengatakan ini perdana dan termasuk kegiatan positif.
“Kami hadir bersama Yayasan Peduli HIV di Pangandaran juga. Acara ini diselenggarakan My Wedding Organizer untuk pertama kalinya di tempat nongkrong dimana disitu banyak anak muda nongkrong,” jelasnya.
Indah mengapresiasi keinginan WO di Pangandaran untuk menebar edukasi paling penting.
“Sebetulnya, ini kegiatan yang sangat bermanfaat sekali lebih ke menjemput bola ya, saya rasa lebih efektif sosialisasi seperti ini dibandingkan melaksanakan kegiatan di tempat umum lainnya yang tidak ada anak muda yang sering nongkrong,” ungkap Indah.
Ketua Pelaksana Kegiatan Rika Nadiyanti mengatakan even nongkrong positif merupakan keresahan saat melihat anak muda nongkrong hanya gibah dan ngopi-ngopi saja.
“Tentu, kami berupaya untuk memberikan ruang komunikasi antara tenaga kesehatan di Pangandaran dengan para remaja yang hadir. Karena saya yakin masih sedikit yang tahu soal bahaya HIV,” paparnya.
Meskipun demikian, sex edukasi yang sering dianggap tabu padahal penting diketahui.
“Apalagi, untuk para remaja dan muda-mudi yang hendak menikah, harus tahu hal ini,” ungkapnya. (*)