LENSAPANGANDARAN.COM – Ratusan petani di Kabupaten Pangandaran antusias mengikuti Training of User Pestisida Terbatas yang dilaksanakan oleh Aliansi Stewardship Herbisida Terbatas (Alishter) bekerjasama dengan Dinas Pertanian Kabupaten Pangandaran, Selasa 23 Mei 2023.
Direktur Pelaksana Alishter Ir. Syafrizal mengatakan, bahwa Alishter ini adalah asosiasi perusahaan Pestisida yang mempunyai bahan aktif parakuat diklorida.
“Banyak para petani yang tidak mengenal Alishter, maka dari itu dalam acara pelatihan ini kami jelaskan apa itu Alishter,” kata Syafrizal, Selasa 23 Mei 2023.
Anggota asosiasi ini ada sebanyak 62 perusahaan. Alishter ini, kata Syafrizal berdiri pada tahu 2015.
“Jadi pelatihan pertama itu dilaksanakan pada tahun 2016, sampai hari ini kami sudah melaksanakan pelatihan sebanyak 293 di Kabupaten/Kota dan 28 Provinsi dengan melibatkan lebih dari 2900 petani,” tambah Syafrizal.
Alasan Alishter mengundang karena sesuai petunjuk teknis pelaksanaan Pestisida Terbatas yang dikeluarkan oleh Direktur Jenderal Sarana Prasarana pertanian.
“Jadi, selain perusahaan sendiri yang bisa melaksanakan pelatihan asosiasi yang menaungi perusahaan yang mempunyai bahan aktif parakuat diklorida dan juga pelaksanaan kegiatan seperti Alishter ini,” katanya.
Disamping itu sesuai Peraturan Menteri Pertanian nomor 43 tahun 2019, satu pasal mengamanatkan bahwa seseorang yang akan menggunakan Herbisida terbatas, itu adalah mereka yang sudah memiliki surat keterangan pelatihan.
“Kalau dulu itu sebelum tahun 2020 disebut sertifikat tetapi setelah adanya Permentan 3 ini berubah menjadi surat keterangan pelatihan,” ucap Syafrizal.
Untuk melaporkan surat pelatihan ini tentunya harus dilatih. Sesuai dengan peraturan itu juga disebutkan untuk melakukan pelatihan ini, perusahaan atau asosiasi harus berkoordinasi dengan Dinas yang membidangi Pertanian di Kabupaten/Kota.
“Pada kesempatan kali ini, kami melaksanakan pelatihan di Kabupaten Pangandaran,” ujar Syafrizal.
Pola pelatihan, setiap tahunnya berubah-berubah, dalam arti meningkatkan partisipasi dari peserta sendiri.
“Kalau saat ini kita melaksanakan pelatihan di outdoor, dalam arti bentuk diskusi, semoga saja apa yang disampaikan oleh pemateri kepada para petani bisa bermanfaat dan mereka bisa memberikan ilmu kepada petani yang tidak hadir dalam pelatihan ini,” ujarnya.
Menurut Syafrizal, peserta pelatihan ini kurang lebih sekitar 120 petani. Mereka diberi pemahaman bagaimana tata cara bertani yang baik. (*)