LENSAPANGANDARAN.COM – Meskipun hujan gerimis, emak-emak di Pangandaran Jawa Barat berbondong-bondong untuk mendatangi lapak gerakan pangan murah (GPN).
Gerakan pangan murah yang difasilitasi pemerintah daerah ini, digelar di Lapang Margacinta, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran, Selasa (26/3/2024) pagi.
Selain emak-emak, sejumlah pedagang daging ayam, telur ayam broiler, daging sapi dan pedagang lainnya standby di lapak stand.
Karena diserbu emak-emak, sejumlah pedagang seperti pedagang telur, daging sapi dan pedagang beras yang keteteran atau sibuk melayani konsumen.
Satu warga Cijulang, Herawati (40) mengaku sengaja datang ke lokasi gerakan pangan murah di Lapang Margacinta.
“Saya ke sini sama tetangga dan beli telor ayam sebanyak 12 kilogram. Lumayan, kan harganya murah jika dibandingkan di pasaran,” paparnya di lokasi gerakan pangan murah, Selasa (26/3/2024).
Di lokasi gerakan pangan murah, Ia bisa membeli telor ayam broiler seharga Rp 28.500 perkilogram dan tentu harganya lebih murah jika dibandingkan di pasaran.
“Kalau di pasar kan, sudah Rp 35 ribu lebih perkilogramnya. Ya, selisihnya sekitar Rp 5 ribu. Terus, untuk telor yang cakangnya putih itu lebih murah lagi, cuma Rp 27 ribu perkilogram,” jelasnya.
Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengatakan, gerakan pangan murah ini sudah berjalan sejak bulan lalu. Dan ini, gerakan kedua kalinya.
“Jadi, kita ingin digelar di seluruh wilayah di Kabupaten Pangandaran. Untuk frekuensi kebutuhannya nanti berkoordinasi dengan semua pihak agar bisa ditambah,” kata Jeje.
Tujuan dari gerakan pangan murah ini, tentu untuk membantu masyarakat agar mendapat harga sembako yang murah dan terjangkau.
Kemudian, gerakan pangan murah ini juga bertujuan untuk menekan harga sehingga nanti inflasinya terkendali.
Jeje berharap Dinas Ketahanan Pangan, pihak Bulog dan stakeholder lainnya bisa memperbanyak gerakan pangan murah.
“Ya, walaupun seperti harga beras sekarang sudah mulai turun. Tapi, gerakan pangan murah atau GPN ini bisa tetap berlanjut,” ungkapnya. (*)