LENSAPANGANDARAN.COM – Penanganan pertolongan di tempat wisata tirta, peserta lifeguard dari berbagai daerah di Jawa barat digembleng di pantai barat Pangandaran.
Di bibir pantai barat Pangandaran, mereka tidak memakai baju dan berlatih diatas terik sinar matahari yang cukup panas, Sabtu (18/3/2023).
Dalam melakukan pelatihan, mereka dibagi menjadi beberapa kelompok dengan dipandu oleh senior pelatih lifeguard.
Satu peserta perempuan asal Bandung yang mengikuti pelatihan, Ayu Laksmi mengatakan, bahwa ternyata pelatihan ini cukup menguras fisik.
“Bagi orang-orang penyelamat itu, saya rasa sangat keren. Karena, fisiknya kuat-kuat banget,” ungkapnya.
Jika ingin menjadi penyelamat, kata dia salah satu kuncinya adalah kekuatan di fisiknya.
Karena, meskipun tehniknya bagus tapi endurance fisiknya kurang itu bakal tidak akan bertahan lama.
“Dan itu, sangat berbahaya. Karena, proses penyelamatan itu kan panjang. Jadi, yang saya rasakan, saya harus berlatih lagi agar endurance’nya bertahan panjang,” jelasnya.
Kini, Ayu mengaku, baru mengikuti pembekalan yang digembleng secara ekstra di pantai Pangandaran.
“Saya ikutan pelatihan dari JQR sangat beruntung banget, karena sudah dapat kesempatan.”
“Walaupun, saya peserta putri satu satunya yang ikut pelatihan. Awalnya kaget, tapi sekarang PD karena sudah terbawa suasana,” ucapnya.
Ayu harap, setelah mengikuti pelatihan bisa lebih tahu tehnik dasar untuk melakukan penyelamatan.
“Sekarang saya tahu, bahwa memang teknik penyelamatan itu tidak sembarangan. Ya, semoga kedepannya bisa menjadi penyelamat,” cetusnya.
Ketua pelaksana JQR lifeguard training, Sandi Prisma Putra menyampaikan, bahwa menjadi lifeguard ini harus memiliki syarat – syarat dasar tertentu.
“Salah satunya, kondisi fisik dan kesehatan yang bagus. Terus, ada standar minimal memiliki kemampuan untuk berenang. Jadi, kita tidak sembarangan,” katanya.
Peserta lifeguard digembleng ekstra agar mendapatkan hasil yang maksimal ketika terjun ke lapangan dan melakukan penyelamatan.
“Latihan ini, memang dituntut dari keseriusan dan kedisiplinan peserta lifeguard,” ungkap Sandi. (*)