LENSAPANGANDARAN.COM – Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pangandaran, Muhtadin menyebut banyak sekali calon Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) ketika ditanya atau diwawancara, hapalannya itu menjadi hilang.
“Padahal, dalam proses wawancara ini kita ingin memastikan kualitas managemen diri terutama kualitas mental,” ujar Muhtadin di ruangan kantornya, Senin (12/12/2022).
Karena, menjadi penyelenggara pemilu itu harus bisa dalam memanagerial komplik.
“Jangan sampai, PPK tidak memiliki kualitas mental yang baik. Seperti tadi, ada calon PPK yang terlihat gemetaran, kikuk saat menjawab pertanyaan – pertanyaan dalam wawancara,” jelasnya.
Sementara, sejauh ini dalam tahapan tes wawancara sudah diikuti oleh calon PPK dari 5 Kecamatan di Kabupaten Pangandaran.
“Kemarin (11/12/2022), sudah 3 Kecamatan dan hari ini sudah 2 Kecamatan dan akan dilanjutkan untuk calon PPK dari Kecamatan lainnya lagi,” ungkapnya.
Dalam tahapan tes wawancara, hanya dilakukan tiga hari mulai dari tanggal 10 Desember 2022 sampai tanggal 13 Desember 2022. “Hari besok (13/12/2022), tahapan wawancara akan selesai,” jelasnya.
Menurutnya, menghadapi Pemilu serentak tahun 2024 PPK di tingkat Kecamatan akan lebih ekstra.
Untuk itu, selain seleksi calon PPK yang benar-benar berkualitas, untuk pembekalan PPK juga akan jauh berbeda dengan sebelumnya.
“Karena, pemilu sekarang itu dengan kompleksitas persoalannya,” kata Muhtadin.
Di pemilu 2024 nanti, ada 5 kotak suara yang akan dihadapi secara bersama sama dengan tumpang tindih dan tahapan saling beririsan antara tahapan yang satu dengan lainnya.
Tahapan pemuktahiran data pemilih akan beririsan dengan tahapan pencalonan DPD.
Tahapan tersebut, juga akan beririsan dengan tahapan sosialisasi juga tahapan bimtek – bimtek dan tahapan persiapan distribusi logistik dan seterusnya sampai pada pelaksanaan di hari H.
Maka, dibutuhkan mental sikap kepemimpinan dan daya juang yang luar biasa daripada PPK.
Selain memilih SDM terbaik, dia juga sebagai tokoh masyarakat. Karena, menjadi PPK adalah satu syaratnya dari tokoh masyarakat di tingkat Kecamatan .
“Maka, kita juga akan membuat formulasi bimbingan teknis, arahan-arahan, penyuluhan – penyuluhan yang pada dasarnya menguatkan meningkatkan kualitas dan kapasitas penyelenggara pemilu di tingkat Kecamatan,” ungkapnya. (*)