LENSAPANGANDARAN.COM – Pemilik Warung, Dede Muksin mengaku menjual beras Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET).
“Sudah saya distribusikan. Dijualnya sesuai harga dari pemerintah yaitu sebesar Rp 54.500”, kata Dede Sabtu, (17/2/2024).
Menurutnya, Hal ini bisa terpantau melalui video CCTV pasca pengembalian uang sebesa Rp 500,- kepada si pembeli.
Tak hanya itu, Dia juga mengklaim telah memasang pemberitahuan soal harga di depan warung miliknya.
“Saya sudah mengikuti harga dari pemerintah. Saya hanya membantu menyalurkan beras kepada masyarakat Banjarsari”, ujar Dede.
Kendati demikian, ia memohon maaf kepada masyarakat dan para petani yang merasa belum kebagian. Pasalnya, ia menyebut mendapat jatah beras SPHP sebanyak 1,2 ton.
“Karena saya mendapat pasokan dari pemerintah sekitar 1 Minggu kebelakang”, pungkas Dede.
Penerima beras SPHP, Dede Haryaman (56) mengaku bersyukur mendapatkan beras murah dari Toko Beras Sari Jaya Dede Muksin.
Dia mengatakan, membeli dengan harga sesuai HET yakni sebesar Rp 54.500.
“Saya berharap bisa mendapatkan beras murah lagi dari toko yang sama. Jadi Saya tidak terlalu jauh membeli beras bantuan dari pemerintah”, kata Haryaman.
Hal serupa disampaikan Titi Sumiati (44) warga RT 27 RW 07 Desa Cibadak Kecamatan Banjarsari, Ia juga mengaku membeli dengan harga Rp 54.500.
“Saya membeli 1 kantong beras ukuran 5 kg dengan uang Rp 55.00. Alhamdulillah selisih Rp 500 perak pun dikembalikan lagi”, ucapnya.
Sekedar informasi, Pemerintah daerah Kabupaten Ciamis Jawa Barat menggelar pendistribusian beras melalui Cadangan Beras Pemerintah (CBP).
Pendistribusian dilakukan di pasar Banjarsari hingga diserbu masyarakat setempat pada Jumat, (16/2) kemarin