LENSAPANGANDARAN.COM – Pelaksanaan acara Pan Asia Hash 2022 yang diselenggarakan di Kabupaten Pangandaran dapat kecaman dari masyarakat muslim setempat.
Pasalnya, acara yang melibatkan ribuan orang dari berbagai negara di Asia yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Pangandaran mulai tanggal 7 hingga 9 Oktorber 2022 ini, dinilai menodai dan melecehkan tanggal sekaligus bulan kelahiran Nabi Muhammad Saw.
Ketua Forum Pondok Pesantren Kabupaten Pangandaran, Maruf Zarkasih menyampaikan, sebelumnya organisasi yang dinaunginya beserta para ulama tidak pernah diajak bicara oleh Pemda terkait acara Pan Asia Hash tersebut.
“Kami menganggap, Pemda sudah melecehkan bulan sekaligus tanggal kelahiran Nabi Muhammad SAW. Yakni, tanggal 12 Rabiul Awal 1444 H,” ungkapnya, Minggu (9/10/2022)
Anggapan melecehkan tersebut, bermula setelah dia melihat dan memantau kegiatan Pan Asia Hash yang disinyalir Pemda telah memfasilitasi pesta Minuman Keras (Miras) serta hura – hura tanpa mempertimbangkan situasi dan kondisinya.
“Rabiul Awal loh ini, pas tanggal 12 lagi. Harusnya shalawatan memperingati kelahiran nabi, lah ini malah joget joget nggak jelas sambil minum minum. Enggak elok,” tegasnya.
Untuk itu, Maruf meminta ke Pemda Pangandaran tentang beberapa point yang diantaranya soal kejelasan, tujuan hingga feed back pelaksanaan Pan Asia Hash bagi masyarakat dan Pemerintah.
“Kami juga, minta transparansi anggaran yang dikeluarkam Pemda dari APBD dalam pelaksanan kegiatan yang katanya berskala Internasional ini,” jelasnya.
Kemudian permintaan kedua, soal kejelasan capaian program pendisikan karakter sebagai benteng Masyarakat dari pengaruh budaya asing yang sudah dilakukan oleh Pemda Pangandaran secara transparan.
” Terakhir, soal kejelasan Perda miras yang sudah dibahas oleh Pemda dan DPRD sejak beberapa tahun lalu yang hingga hari ini belum di sah kan,” ungkapnya.
Sementara sebelumnya Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata menyampaikan, saat ini Kabupaten Pangandaran menjadi tuan rumah Pan Asia Hash 2022.
“Karena, peserta yang datang hampir sekitar 70, 80 persen tidak tahu Pangandaran. Khususnya, dari luar negeri,” katanya, Jum’at (7/10/2022) sore.
Semua peserta yang datang ke Pangandaran, mulai hari ini mereka berjalan dengan memakai pakaian berwarna merah.
“Jalannya, ada yang biasa, lari dengan jarak pendek dan ada yang long. Terus, malamnya mereka happy – happy,” jelasnya.
Jeje berharap, dengan adanya acara Pan Asia Hash 2022 yang dihadiri oleh 22 negara ini, objek wisata di Kabupaten Pangandaran terekspos.
“Ya, mudah-mudahan bisa dipromosikan dan banyak investor yang masuk ke Pangandaran,” ungkapnya. (*)