NasionalNewsPolitik

Paslon Hudang Tidak Memilih Berhutang Atasi Defisit Pangandaran, Ini Alasannya 

×

Paslon Hudang Tidak Memilih Berhutang Atasi Defisit Pangandaran, Ini Alasannya 

Sebarkan artikel ini
Calon bupati Pangandaran nomor urut 02 Ujang Endin Indrawan saat menyampaikan ide dan gagasan soal menangani hutang Pemda Pangandaran

LENSAPANGANDARAN.COM – Pasangan calon bupati dan wakil bupati Pangandaran nomor urut 02, Ujang Endin Indrawan dan Dadang Solihat memilih tidak melakukan pinjaman ke Pihak ketiga dalam menangani defisit pangandaran sebesar Rp 411 miliar lebih.

“Untuk menyelesaikan atau mengatasi hutang ini pasangan nomor urut 02 tidak akan meminjam,” kata calon bupati 02 Ujang Endin Indrawan saat menyampaikan ide dan gagasannya di acara debat publik calon bupati dan wakil bupati Pangandaran di hotel Pantai Indah pangandaran Rabu, (30/10/2024).

Baca Juga  Atasi Banjir, Komisi II DPRD Pangandaran Sarankan Pemda Minta Bantuan Pusat  

Ia mengaku memiliki beberapa langkah untuk menangani hutang Pemda, Salah satunya akan mengevaluasi hutang tersebut.

 

“Yang pertama adalah mengevaluasi hutang-hutang itu untuk apa saja, apakah hutang itu bersifat wajib semua atau ada hutang yang tidak bersifat wajib,” katanya.

Kemudian Jika sudah ditemukan, pihaknya akan menggunakan APBD untuk mengatasi hutang tersebut.

 

Selain itu, ia mengaku akan menekan biaya operasional. Hal itu dilakukan agar tidak terlalu besar pengeluaran sehingga dapat dilakukan efisiensi.

Sementara untuk pembiayaan dan pembangunan Pihaknya akan meminta bantuan kepada pemerintah pusat dan pemerintah provinsi.

 

“Sebagai mana diketahui kami adalah pasangan yang diusung oleh partai-partai pemerintah,” katanya.

Paslon 02 juga akan melakukan kolaboratif dan alternatif, yakni menggunakan kerja sama dengan pihak lain termasuk penggunaan aset yang dapat dikerjasamakan dengan pihak lain.

 

“Yang selanjutnya, pembiayaan juga dapat menggunakan dengan dana-dana dari CSR (corporate social responsibility),” ungkapnya.

Karena menurutnya, dana CSR dapat digunakan meminta bantuan kepada perusahaan-perusahaan yang ada di kabupaten Pangandaran maupun di Jawa Barat.

 

Maka, ia berprinsip tidak akan menggunakan pola meminjam, sebab dengan pola meminjam hal itu akan membebani APBD itu sendiri.

Baca Juga  Penolakan Pinjaman Hutang Rp 350 Miliar Bergejolak, Bupati Pangandaran Sebut Pro Kontra Hal Biasa

“Kenapa? Karena dengan meminjam itu otomatis akan menambah beban dengan adanya bunga,” kata dia.

Karena menurutnya, bunga tersebut jika digunakan untuk kepentingan pembangunan bisa lebih efektif.

Wakil bupati Pangandaran 02 Dadang Solihat menambahkan, pihaknya mengaku akan mengoptimalkan pendapatan.

“Pendapatan itu bisa dari pajak atau retribusi. Kemudian pendapatan itu juga bisa dari BUMD,” katanya.

Sementara itu, menyikapi konsep yang ditawarkan Paslon 02 Hudang (atasi defisit tanpa meminjam), calon bupati nomor 01, Citra Pitriyami mengatakan, hal itu tidak mungkin bisa mengatasi defisit Pangandaran sebesar Rp 411 miliar lebih.

“Jawaban 02 tadi agak lucu (atasi Defisit tanpa berhutang). Dari mana kita akan membayar hutang semua itu kalau tidak ngutang. Efisiensi saja itu enggak mungkin. Tetep kita harus pinjam” katanya.

Sebab ia menjelaskan, di depan mata ada hutang jangka pendek yang harus dibayar.

“Itu tidak mungkin mengandalkan bantuan dari provinsi atau pusat. Jadi tetap harus pinjam. Intinya tetap harus pinjam,” kata dia. (art).