LENSAPANGANDARAN.COM – Kisah seorang nenek berusia 92 tahun di Pangandaran tinggal di sebuah bangunan rumah yang sudah tidak layak huni.
Nenek ini biasa disapa Embok Kalem (92) warga di Dusun Pasirgeulis RT 08/02 Desa Pasirgeulis, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran.
Embok Kalem tinggal di bangunan rumah milik orang lain yang bangunannya yang sudah tidak layak.
Mulai dari atap yang sudah banyak yang bocor, kayu balok sudah rapuh dimakan rayap dan beralaskan tanah.
Kondisi dinding tembok sudah banyak yang belah dan bangunan tersebut sangat berpotensi roboh.
Apalagi, ketika ada hujan deras disertai angin kencang dan gempa bumi.
Selain itu, juga tidak ada tempat mandi, mencuci dan tempat buang air besar (MCK). Sedangkan Embok Kalem tinggal sendiri di rumah reyog tersebut sudah ada sekitar 10 tahun.
Embok Kalem tinggal sendiri karena sudah tidak mempunya suami, anak, cucu maupun saudara dekat.
Sebelum 10 tahun tinggal di rumah reyod tersebut, Embok Kalem sempat pindah – pindah tempat huni.
Dalam mencukupi kebutuhan dapurnya, untuk makan saja Embok Kalem hanya mengandalkan tetangganya.
“Untuk sekedar makan saja Embok Kalem kadang dikasih oleh tetangga dan kadang keliling cari beras ke penggilingan padi,” kata Fauzi Ketua RT 08/02, Senin (7/8/2023).
Apabila diajak komunikasi, Embok Kalem yang sudah lanjut usia (Lansia) ini sudah tidak bisa bicara. Selain itu, kondisi pendengarannya pun sudah kurang jelas.
“Dia hidup sebatang kara, anak enggak ada, saudara-saudara pun sudah enggak ada,” jelasnya. (*)