NasionalNewsPendidikan

Jelang Puasa, Warga Cipicung Karangsari Pangandaran Antusias Gelar Ziarah Kubur Masal

×

Jelang Puasa, Warga Cipicung Karangsari Pangandaran Antusias Gelar Ziarah Kubur Masal

Sebarkan artikel ini

LENSAPANGANDARAN.COM – Menjelang bulan suci ramadan, banyak tradisi yang kerap dilakukan oleh umat Islam di Indonesia.

Satu di antaranya dengan melakukan ziarah kubur atau dalam bahasa Jawa dikenal dengan istilah nyekar.

Ziarah kubur tidak hanya sebatas mendoakan orang yang sudah meninggal saja, tapi ada beberapa manfaat yang bisa diambil.

Manfaat ziarah kubur menjelang ramadan seperti melansir dari laman Nahdlatul Ulama (NU), Rasulullah SAW sangat menganjurkan umatnya untuk melakukan ziarah kubur seperti sabda Rasulullah SAW berikut ini.

كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقُبُورِ أَلَا فَزُورُوهَا، فَإِنَّهُ يُرِقُّ الْقَلْبَ، وَتُدْمِعُ الْعَيْنَ، وَتُذَكِّرُ الْآخِرَةَ، وَلَا تَقُولُوا هُجْرً

Artinya; Dahulu saya melarang kalian berziarah kubur, tapi (sekarang) berziarahlah kalian, sesungguhnya ziarah kubur dapat melunakkan hati, menitikkan (air) mata, mengingatkan pada akhirat dan janganlah kalian bekata buruk (pada saat ziarah). (HR Hakim)

Baca Juga  Sambut Tahun Baru Hijriah, Ribuan Orang di Pangandaran Pawai Obor

Seperti halnya yang dilakukan ribuan orang di tempat pemakaman umum (TPU) di wilayah Desa Karangsari Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran, Kamis (7/3/2024).

Ziarah kubur di wilayah Desa Karangsari diawali oleh sebuah komunitas yang kemudian diprakarsai dan disatukan oleh tokoh-tokoh Kyai muda NU yang ada di Dusun Cipicung Desa Karangsari.

Salah satunya, Kyai Abdul Rohim, Kyai Azid Hakim, Kyai Mohammad Syarif Hidayat, Utz. Taofik, Utz. Darmin dan lainnya di  Dusun Cipicung.

Mereka, selalu mengadakan kegiatan Ziarah Kubur masal disetiap menjelang datangnya bulan suci ramadan.

Kegiatan ziarah kubur masal menjelang ramadan tersebut selalu diikuti warga secara antusias yang luar biasa.

Bukan hanya dari lingkungan sekitar, namun banyak juga para peziarah yang datang dari luar Desa.

Bahkan, ada juga yang datang dari jauh seperti dari Kota Banjar yang memang sudah mengetahui waktu dilaksanakan ziarah masal tersebut.

Mereka berziarah kubur dengan membersihkan pemakaman dan juga mendoakan orang tua, keluarga atau orang-orang yang sudah meninggal.

Satu warga di Karangsari, Jasirun mengatakan, kegiatan ziarah kubur masal ini sudah dilaksanakan sejak tahun 2017.

“Artinya, tahun 2024 ini merupakan kegiatan ziarah kubur masal yang ke-7 dan Insyaallah akan kita adakan terus setiap tahunnya,” ungkapnya, Kamis (7/3/2024) siang.

Baca Juga  Destinasi Wisata di Cimerak Pangandaran

Tahun ini, memang para peziarah lebih sedikit dibandingkan tahun sebelumnya di tahun 2023. Karena, mengingat di bulan Maret 2024 ini merupakan masa tanam padi.

“Sehingga, banyak masyarakat yang tidak ikut Ziarah dan hanya mewakilkan pada kerabat atau saudara,” katanya.

Sementara infak yang selama ini dikumpulkan oleh Panitia dari para penziarah sudah bisa dibelikan kendaraan roda empat yang selama ini digunakan untuk mengangkut jenazah dari rumah ke pemakaman.

“Sehingga, ketika ada warga masyarakat dusun setempat yang meninggal dunia tidak perlu lagi mencari kendaraan ke tempat lain,” kata Jasirun.

Menurutnya, selain mendoakan orang-orang yang sudah meninggal, ziarah kubur juga memiliki beberapa manfaat lainnya.

Di antaranya, melembutkan hati, mengingatkan kepada kematian dan mengingatkan dengan akhirat.

“Selain itu, dengan ziarah kubur manusia akan lebih mawas diri dengan kehidupan dunia, meningkatkan iman, dan menjadi sarana untuk memperbanyak amal,” ungkapnya. (*)