LENSAPANGANDARAN.COM – Bencana banjir yang melanda Kabupaten Pangandaran menjadi perhatian serius. Bagaimana tidak, kondisi tersebut telah merendam ratusan hektare lahan areal pesawahan milik warga.
Menyikapi permasalahan ini, Anggota komisi II DPRD Pangandaran, Holik menyebut, solusinya yaitu dengan cara meminta bantuan kepada pemerintah provinsi maupun pusat. Hal ini karena kondisi keuangan di Pangandaran yang sedang sulit.
“(Solusinya) Mungkin Ibu Bupati bisa ke pak Gubernur (berkoordinasi),” ujar Holik di temui di kediamannya Jumat, (30/5/2025).
Holik berharap permasalahan ini bisa segera teratasi. Sebab, wilayah tersebut merupakan lumbung padinya Pangandaran. Selain itu, warga setempat juga sangat menggantungkan hidupnya kepada pertanian.
“Dampak buat wilayah Mangunjaya dan Padaherang sangat signifikan, Karena memang sumber penghasilan masyarakat dari hasil pertanian,” ungkapnya.
Bukan hanya banjir yang menjadi bencana bagi para petani, Holik mengatakan, para petani di wilayah kecamatan Mangunjaya justru kesulitan air. Kondisi ini menyebabkan para petani menjadi gagal panen.
Diketahui, luas lahan pertanian di wilayah Mangunjaya sekitar 1.700 hektare. Dari luas keseluruhan lahan, sekitar 700 hektare nyaris setiap tahunnya gagal panen akibat kekeringan.
“Di Mangunjaya hampir setiap tahun 700 hektare gagal panen karena engga kebagian air dari irigasi,” jelasnya.
Holik mengatakan, pemerintah pusat saat ini sangat peduli dengan pertanian, mengingat pemerintah pusat mempunyai target ketahan pangan.
“Otomatis anggaran untuk pertanian pasti bertambah. Cuman untuk mendapatkan itu kita harus benar-benar bekerja sama dengan pemerintah provinsi dan kementerian,” kata dia.
Menurutnya, Peluang ini bisa dimanfaatkan oleh pemerintah kabupaten Pangandaran dalam mengatasi banjir di lahan pertanian milik warga.
“Nah itu tugas kita semua eksekutif atau legislatif, siapa pun yang mempunyai akses harus benar-benar di usahakan demi kemajuan Pangandaran,” pungkasnya. (art).