LENSAPANGANDARAN.COM – Rendahnya kinerja pemerintahan Desa Sindangjaya, Kecamatan Mangunjaya, Kabupaten Pangandaran membuat sekelompok masyarakat yang mengatasnamakan Aliansi Pemuda dan Masyarakat Hegarmanah Bersatu melakukan Aksi Protes.
Aksi tersebut dilakukan dengan cara memasang beberapa banner bertuliskan ungkapan kekecewaan masyarakat atas program-program Desa yang tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Satu pemuda setempat, Iban Badruddin, mengatakan selama ini pihaknya merasa geram dan marah atas kinerja Pemerintahan Desa Sindangjaya.
Pasalnya, program desa yang dibiayai dari alokasi Dana Desa tahun anggaran 2022 meliputi proyek pembangunan balai dusun, pembangunan jalan pertanian (jalan usaha tani) dan penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa tahap empat tidak terealisasi.
“Saya marah betul terhadap pemerintahan desa karena mereka tidak mampu bekerja dengan baik.”
“Pembangunan mangkrak, bahkan dengan tega sampai 2023 belum menyalurkan BLT tahap empat, yang mana bantuan tersebut sangat dibutuhkan bagi masyarakat yang kurang mampu,” ucapnya.
Ia menyampaikan bahwa sebelum pemasangan banner dilakukan, mereka telah menyampaikan kritik melalui media sosial.
Bahkan, setelah banner tersebut terpasang, masih belum ada respon baik dari Pemerintahan Desa setempat.
“Saya harap, dengan kejadian ini Kepala Desa bersedia turun langsung kepada masyarakat untuk memberikam klarifikasi.”
“Selain itu, sebagai bagian dari masyarakat desa yang optimis, saya masih percaya bahwa Pemerintahan Desa Sindangjaya bersih dari tindakan korupsi, wallohualam,” katanya.
Kepala Desa Sindangjaya Asep Roni mengaku secara pribadi Ia memberikan apresiasi kepada sejumlah warga yang memang peduli terhadap Pemerintah Desa.
Memang, ada hal yang belum diselesaikan berkaitan dengan tiga pekerjaan yang dituntut masyarakat.
“Cuman, dalam artian bukan tidak diselesaikan tapi dalam tahap proses penyelesaian. Cuman, ada beberapa kendala yang mungkin sampai hari kemarin ada aksi itu, belum terselesaikan,” ujarnya.
“Insyaallah, kalau enggak ada halangan hari ini akan mulai progres penyelesaian. Bahkan sudah direncanakan, rencananya hari Kamis sudah mau diselesaikan.”
Hanya, ada beberapa hal yang berkaitan proses penyelesaian pembangunan sehingga belum bisa dilaksanakan.
“Seperti, berkaitan dengan pekerjaan balai Dusun dan jalan. Itu, kendalanya karena realisasi pencairan dari sumber dana desa (DD) hampir pertengahan bulan Desember 2022,” ungkap Asep.
Sehingga, saat pekerjaan itu terpotong oleh momen libur natal dan tahun baru. Sedangkan, untuk kebutuhan materialnya harus indent (memesan). “Ketua BPD juga ada di lapangan dan tahu persis kondisinya,” jelasnya.
Sementara, untuk pencarian BLT DD terhadap penerima manfaat memang belum tersalurkan semua.
“Tapi, pada prinsipnya sedang dalam tahap penyelesaian. Karena, sebelumnya memang banyak kendala. Seperti, terkait dengan nomor rekeningnya memang ada masalah karena ada perubahan – perubahan data,” ungkapnya. (*)