NasionalNewsPolitikWisata

Dugaan Pemalsuan Tiket, Komisi II DPRD Pangandaran Panggil Disparbud

×

Dugaan Pemalsuan Tiket, Komisi II DPRD Pangandaran Panggil Disparbud

Sebarkan artikel ini

LENSAPANGANDARAN.COM – Terendus dugaan praktik pungutan liar (pungli) dan pemalsuan tiket, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pangandaran panggil Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud).

Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Pangandaran, Sri Rahayu, mengaku sudah mengetahui apa yang terjadi di pariwisata.

“Kita juga panggil Dinas Pariwisata dan sekaligus kita undang inspektorat,” katanya, Rabu (9/7/2025).

Baca Juga  Pantai Madasari Pangandaran Dikotori Banyak Sampah, DLHK Ungkap Penyebabnya

Memang, kasus Pungli sudah diketahui sebelumnya dan sempat diimbau. Tapi, untuk dugaan pemalsuan tiket baru diketahui sekarang.

“Kalau saya turun ke lapangan, jauh-jauh sudah minta untuk tolong selalu dikontrol. Karena memang, dari dulu sudah sering terjadi kebocoran kan,” ungkap Sri.

Baca Juga  Ini Honor Panwascam, PPK, PKD, PPS, KPPS dan Staf Sekretariat pada Pemilu 2024 di Pangandaran

Untuk itu, Komisi II DPRD Pangandaran meminta Dinas terkait yang bertanggung jawab untuk betul-betul melakukan evaluasi.

“Saya juga sudah sering minta untuk selalu dievaluasi. Karena, ketika kita ke lokasi pasti menemukan beberapa catatan yang menjadi bahan evaluasi,” tegasnya.

Baca Juga  Innalilahi, Kembali Lagi Warga di Pangandaran Digegerkan dengan Penemuan Mayat Laki-laki Tanpa Busana

Sebelumnya, Disparbud Kabupaten Pangandaran mengendus adanya praktik kecurangan dalam sistem penjualan tiket masuk objek wisata.

Dugaan kuat munculnya tiket palsu yang dicetak menggunakan alat seperti printer termal mulai terkuak.

Baca Juga  Hari Bhayangkara ke-78 Polres Pangandaran, Kenang Pengabdian Polisi

Bahkan, ada seorang petugas penarik retribusi tertangkap tangan dalam kasus tersebut.

Kepala UPTD Pariwisata dan Kebudayaan Pangandaran, Riko A. Purnama, menyatakan, sistem tiketing saat ini memang memiliki celah yang bisa dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggung jawab.

“Ada pencetakan tiket di luar sistem resmi, bahkan tiket palsu ini menggunakan alat seperti printer termal,” ungkapnya. [®]