HiburanNasionalNewsPendidikan

Momen Hajat Laut di Pantai Pangandaran

×

Momen Hajat Laut di Pantai Pangandaran

Sebarkan artikel ini

LENSAPANGANDARAN.COM – Awal tahun hijriah, sudah menjadi tradisi dan budaya warga pesisir di Pangandaran Jawa Barat menggelar hajat laut.

Bukan hanya sekali, di awal tahun 1446 Hijriah ini warga pesisir di beberapa tempat melaksanakan hajat laut dengan waktu yang berbeda beda.

Satu di antaranya hajat laut yang digelar di depan sekertariat Balawista pantai barat Pangandaran, Jum’at (12/7/2024).

Baca Juga  Libur Nataru, Pelayanan UGD RSUD Pandega Pangandaran Tetap Siaga 24 Jam

Para nelayan, tokoh adat, komunitas dan sejumlah organisasi berbondong-bondong meramaikan hajat laut tersebut.

Dalam pelaksanaan hajat laut, ada beberapa serangkaian kegiatan mulai dari upacara tradisional hajat laut, arak arakan dong dang, larung sesaji di tengah laut dan lainnya.

Wakil Bupati Pangandaran Ujang Endin Indrawan yang hadir dalam acara tersebut mengatakan, hajat laut ini merupakan satu bentuk rasa syukur khususnya masyarakat pesisir pantai terhadap nikmat yang Allah SWT berikan.

Baca Juga  Kawal Pemilu 2024, IJTI Resmi Teken MoU dengan KPU RI

Adapun syukuran ini diisi oleh serangkaian acara seperti doa bersama, makan bersama dan acara lain seperti Larung.

“Menurut saya, ini adalah suatu budaya yang memiliki nilai – nilai budaya lokal yang baik,” katanya seusai doa bersama dalam serangkaian hajat laut.

Budaya hajat laut ini, jika dilihat dari segi kacamata pariwisata menjadi daya tarik wisata yang bisa menjadi kalender pariwisata.

“Nantinya, bisa menarik wisatawan untuk datang ke Pangandaran,” kata Ujang.

Baca Juga  Angin Kencang di Pangandaran, Pohon Besar Tumbang ke Badan Jalan Raya Nasional, Arus Lalulintas Sempat Macet

Namun, makna budaya hajat laut ini tidak boleh bertentangan dengan agama dan tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai akidah.

“Kita maknai tradisi ini memiliki nilai positif, karena larung itu  merupakan budaya hasil olah pikir manusia yang dilakukan secara terus-menerus,” jelasnya.

Ketua Federasi Olahraga Keresai Budaya Indonesia (FOKBI) Kabupaten Pangandaran, Hj. Ida Farida mengatakan, hajat laut ini menjadi tradisi tahunan yang memang melekat dengan masyarakat Pangandaran.

“Tentu, ini harus diapresiasi dan setiap tahun harus tetap ada,” paparnya. (*)