KulinerNasionalNews

Melirik Pengolahan Kolang-kaling di Bojongsari Pangandaran, Segini Harganya

×

Melirik Pengolahan Kolang-kaling di Bojongsari Pangandaran, Segini Harganya

Sebarkan artikel ini

LENSAPANGANDARAN.COM – Ramadhan 1446 hijriah, warga di Pangandaran Jawa Barat disibukkan dengan aktivitas mengolah kolang kaling.

Seperti terlihat di Dusun Babakanjaya, Desa Bojongsari, Kecamatan Padaherang, Senin (3/3/2025).

Baca Juga  Sungai Meluap, Rumah di Pangandaran Terendam Banjir Hingga Tinggi 1 Meter lebih

Sejumlah warga mengolah buah kolang kaling mulai dari merebus kemudian memisahkan kolang kaling dari kulitnya.

Pemandangan kegiatan mengolah kolang kaling sudah menjadi hal yang biasa terutama di momen bulan ramadhan ini.

Baca Juga  Tanggul Sungai Citanduy di Pangandaran Habis Tergerus

Satu warga yang mengolah kolang kaling di Dusun Babakanjaya, Kursin, mengaku bersyukur, bulan ramadhan ini masih ada pekerjaan mengolah kolang kaling.

“Tapi karena baru tiga hari puasa, permintaan kolang kaling di kita belum terlalu ramai,” ungkapnya.

Baca Juga  Ini 16 Kantong Parkir di Pangandaran yang Dikelola Pihak Ketiga

Kolang kaling yang didapatnya, dia beli dari warga lain yang memiliki pohon aren dan berbuah kolang kaling.

“Saya belinya itu per pohon seharga Rp 25 ribu sampai Rp 30 ribu. Per pohon itu isinya ada yang 5 turuy (tandan),” kata Kursin.

Baca Juga  Nasib Pilu Nuryadin di Pangandaran Tinggal di Rumah Tidak Layak Huni

Menurutnya, modal untuk belanja kolang kaling itu tidak terlalu mahal. Hanya, proses pengolahannya saja yang membutuhkan kesabaran ekstra.

“Karena, sebelum layak dikonsumsi, buah kolang kaling ini harus diambil dulu dari pohon aren, dipisahkan dari batangnya, dibawa ke tempat perebusan, dan kemudian proses mencungkil kolang kaling,” paparnya.

Baca Juga  MUI Jabar Kukuhkan MUI Kabupaten Pangandaran

Setelah melalui proses itu dan terkumpul, baru bisa menjualnya. Untuk harga kolang kaling sendiri, dari tempat pengolahannya dia jual seharga Rp 10 ribu perkilogram.

“Di kita masih murah, yang penting ada lebihnya dari modal pembelian bahan bakunya. Kalau di pasar mungkin bisa sampai Rp 15 ribu perkilogram,” ungkap Kursin. [Ā®]