LENSAPANGANDARAN.COM – Ramadhan 1446 hijriah, warga di Pangandaran Jawa Barat disibukkan dengan aktivitas mengolah kolang kaling.
Seperti terlihat di Dusun Babakanjaya, Desa Bojongsari, Kecamatan Padaherang, Senin (3/3/2025).
Sejumlah warga mengolah buah kolang kaling mulai dari merebus kemudian memisahkan kolang kaling dari kulitnya.
Pemandangan kegiatan mengolah kolang kaling sudah menjadi hal yang biasa terutama di momen bulan ramadhan ini.
Satu warga yang mengolah kolang kaling di Dusun Babakanjaya, Kursin, mengaku bersyukur, bulan ramadhan ini masih ada pekerjaan mengolah kolang kaling.
“Tapi karena baru tiga hari puasa, permintaan kolang kaling di kita belum terlalu ramai,” ungkapnya.
Kolang kaling yang didapatnya, dia beli dari warga lain yang memiliki pohon aren dan berbuah kolang kaling.
“Saya belinya itu per pohon seharga Rp 25 ribu sampai Rp 30 ribu. Per pohon itu isinya ada yang 5 turuy (tandan),” kata Kursin.
Menurutnya, modal untuk belanja kolang kaling itu tidak terlalu mahal. Hanya, proses pengolahannya saja yang membutuhkan kesabaran ekstra.
“Karena, sebelum layak dikonsumsi, buah kolang kaling ini harus diambil dulu dari pohon aren, dipisahkan dari batangnya, dibawa ke tempat perebusan, dan kemudian proses mencungkil kolang kaling,” paparnya.
Setelah melalui proses itu dan terkumpul, baru bisa menjualnya. Untuk harga kolang kaling sendiri, dari tempat pengolahannya dia jual seharga Rp 10 ribu perkilogram.
“Di kita masih murah, yang penting ada lebihnya dari modal pembelian bahan bakunya. Kalau di pasar mungkin bisa sampai Rp 15 ribu perkilogram,” ungkap Kursin. [Ā®]