LENSAPANGANDARAN.COM – Stretch mark atau dikenal sebagai garis-garis halus pada kulit jadi salah satu masalah dermatologis sering dihadapi wanita.
Terutama, selama masa kehamilan atau perubahan berat badan.
Dr. Spesialis Dermatologi, Venereologi dan Estetika RSUD di Pandega Pangandaran, dr. Gilang Dwipangestu, Sp.D.V.E, mengatakan, stretch mark tidak hanya berdampak pada kesehatan kulit tapi juga dapat menimbulkan perasaan insecure di kalangan wanita.
Stretch mark muncul akibat peregangan kulit yang cepat dan disebabkan oleh berbagai faktor.
Termasuk, perubahan hormonal, pertumbuhan cepat, dan kehamilan.
“Ketika kulit meregang lebih cepat daripada kemampuan elastisitasnya, serat kolagen dan elastin di dalam kulit dapat robek, yang menyebabkan munculnya garis-garis putih atau merah,” kata Gilang.
Lebih dari sekadar masalah fisik, dr. Gilang menekankan bahwa stretch mark sering kali memengaruhi kepercayaan diri wanita.
“Banyak wanita merasa tidak nyaman dengan penampilan stretch mark mereka, yang dapat menyebabkan rasa insecure dan menurunkan rasa percaya diri.”
“Mereka sering membandingkan diri dengan standar kecantikan yang tidak realistis,” ungkapnya.
Hal ini, tentu dapat menyebabkan dampak psikologis yang lebih dalam.
“Ketidakpuasan terhadap penampilan fisik bisa berujung pada masalah kesehatan mental, seperti depresi atau kecemasan.”
“Sangat penting bagi kita untuk memahami bahwa stretch mark adalah hal yang umum dan alami, tidak ada yang perlu malu,” papar Gilang. [*]
