LENSAPANGANDARAN.COM – Kisruh uang tabungan murid SD mandek di guru atau pun di koperasi terus mencuat di Kabupaten Pangandaran.
Bukan hanya di Kecamatan Cijulang, kejadian serupa juga terjadi di sejumlah SD di Kecamatan Parigi. Satu di antaranya, SD Negeri 1 Kalangjaladri.
Disaat kasus tabungan ini mencuat dan orang tua murid menantikan uang yang ditabungkan kepala sekolah (Kepsek) bersangkutan tidak ada dan berada di tanah suci (Mekkah).
Hal itu disampaikan Ai Giwang Sari Nurani satu advokat di Kecamatan Parigi yang menerima konsultasi dan siap mendampingi orang tua korban uang tabungan mandek.
“Saat ramai tabungan mandek, mirisnya Kepala SD Negeri 1 Kalangjaladri (SD di Kecamatan Parigi) sedang naik haji. Jadi, sampai sekarang tidak bisa ditemui,” katanya, Minggu (25/6/2023).
Karena, sampai saat ini pun Ia bersama satu advokat lainnya masih menerima ibu-ibu yang mengadu atau konsultasi soal masalah uang tabungan.
“Kemarin yang konsultasi offline ada 20 ibu-ibu lebih. Sekarang, bertambah dua orang lagi yang datang langsung ke kantor,” ungkap Ai.
Karena, selain buka konsultasi gratis secara offline atau tatap muka langsung, Ia pun membuka konsultasi gratis secara online mulai hari Senin sampai Jumat.
“Jadi, konsultasi secara online juga banyak yang belum datang,” jelasnya.
Sebelumnya, Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengatakan uang tabungan murid yang mandek di SD di Kecamatan Parigi yakni 99 persen itu uangnya berada di koperasi.
Setelah berada di koperasi, kemudian di simpan pinjamkan kepada sejumlah anggota koperasi yang merupakan guru aktif dan pensiun.
Namun, akhirnya macet dan belum bisa dikembalikan. (*)
