LENSAPANGANDARAN.COM – Persiapkan atlet-atlet disabilitas berprestasi, tiga bulan terakhir ini National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Kabupaten Pangandaran melakukan latihan.
“Yang lebih intensifnya, memang dua bulan ini kami terus melakukan latihan setiap hari,” jelas Wahyu Hidayah selaku Ketua NPCI Kabupaten Pangandaran, Kamis (17/11/2022).
Latihan ekstra terhadap 24 atlet disabilitas dari 6 cabang olahraga (cabor) ini dilakukan untuk persiapan pertanding di Pekan Paralimpik daerah (Peparda) VI Jawa barat 2022.
“Makanya, kami melakukan latihan sampai matang dan kebetulan hari ini (17/11/2022) terakhir latihan,” ungkapnya.
Sementara, untuk kendala dalam persiapan atlet disabilitas ini sebenarnya untuk atlet NPCI tidak seperti atlet normal pada umumnya.
“Jadi, atlet-atlet NPCI ini harus ada keselarasan dan kesabaran antara pelatih dengan atlet – atlet tersebut. Apalagi, yang tuna grahita.”
“Jadi, dia mau latihan hanya dengan pelatih itu sendiri yang biasa setiap hari berkomunikasi dan mengetahui watak – wataknya,” paparnya.
Selain pelatihnya, sejumlah atlet disabilitas juga harus didampingi oleh pendampingnya. Karena, atlet di NPCI ini ada yang pakai kursi roda dan ada yang tuna netra.
Tentunya, mereka harus membutuhkan pendamping seperti kalau pakai kursi roda harus ada yang mendorong, tuna netra harus ada yang menuntun.
“Makanya, yang berangkat ke sana (Bekasi) selain atlet dan ofisial tim, pendamping juga harus ikut karena memang membutuhkan tenaga yang ekstra untuk membantu atlet – atlet disabilitas.”
“Seperti, mulai dari pemberangkatan, bawa peralatan itu harus ada yang membantu,” jelas Wahyu.
Dalam berlaga di Peparda VI Jawa barat yang akan dilaksanakan di Bekasi, Ia menargetkan 8 medali emas, perak dan perunggu.
“Untuk cabor lempar kami targetkan 3 emas, untuk renang 3 emas, tenis meja 1 emas dan angkat berat kami targetkan 1 emas. Jadi, semuanya 8 emas,” harapnya.
Kemudian untuk lainnya ada di olahraga bulu tangkis, catur dan sebagainya itu target perak dan perunggu.
Saat ini dia berharap kepada teman-teman disabilitas di NPCI untuk tetap percaya diri dalam berlaga di Peparda VI nanti.
Kemudian, untuk teman-teman disabilitas lainnya di Kabupaten Pangandaran tetap semangat untuk bisa berkarya dan berprestasi.
Tujuannya, untuk menghasilkan sesuatu prestasi yang diluar daripada nalar orang – orang normal yang bisa berprestasi.
“Jangan berkecil hati dengan kekurangan, tetap semangat untuk menjalani hidup ini. Kita memang ada kekurangan di anggota tubuh kita, tapi pergunakanlah yang tersisa di dalam tubuh kita,” ungkapnya. (*)
