LENSAPANGANDARAN.COM – Sering terdampak banjir, Bupati Pangandaran Citra Pitriyami bersama pejabat dan anggota DPRD serta kepala Desa terdampak akan melakukan audiensi dengan DPR RI dan Kementerian.
Sebelum ke kementerian, Bupati Citra pun sudah menyiapkan data dan melihat secara langsung kondisi di lapangan yang nyaris setiap musim hujan terdampak banjir.
“Kita sudah lihat mana saja yang harus diusulkan ke kementerian. Kan, terdampak banjir kita sudah lama,” jelasnya, Jumat (21/11/2025).
Jadi, tidak lama ini dia bersama kepala Desa dan stakeholder lain akan berangkat ke Jakarta untuk menyampaikan keluhannya.
“Jadi, judulnya kita akan meminta keadilan karena sudah lama terendam. Jika DPR RI komisi V dan kementerian membuka audensi kita akan berangkat,” kata Citra.
Kabid PSDA di Dinas Pekerjaan Umum, Tata Ruang, Perumahan Rakyat, dan Kawasan Permukiman (PUTRPRKP) Kabupaten Pangandaran, Indra, mengatakan, desa terdampak banjir mulai dari Desa Pamotan, Kalipucang, Cibuluh, Tunggilis, Ciganjeng, Maruyungsari, dan Paledah
“Beberapa Desa itu, banyak permasalahan permasalahan di penyempitan tanggul. Sungai yang dulu lebar sekarang mengecil,” ungkap Indra.
Seperti di Desa Pamotan, itu diperlukan tanggul pengaman banjir sungai Citanduy sepanjang 6,7 kilometer dan hal itu harus disegerakan peninggian pembangunan tanggul sungai tersebut.
“Karena, dampak rendahnya tanggul di sungai Citanduy itu, air sungai meluap ke pemukiman warga, jalan raya, jalan provinsi, dan lahan pertanian,” paparnya.
Kemudian di Kalipucang, itu juga sama perlu adanya tanggul pengaman banjir di sekitar dermaga Santolo.”Klep di dermaga Santolo itu bocor, akibatnya air sungai meluap,” katanya.
Termasuk di beberapa titik di desa lain yang terdampak banjir, itu semua perlu perbaikan.
Jika ditotalkan, estimasi biaya yang diperlukan sekitar Rp 500 miliar hingga Rp 600 miliar. [®]












