LENSAPANGANDARAN.COM – Pertengahan tahun ini, para petani di Kabupaten Pangandaran Jawa Barat panen cengkih. Terutama, di daerah pegunungan.
Namun sayang, ketika petani panen raya, harga cengkih berangsur murah dan tentu tidak sesuai harapan. Hal itu tentu membuat kecewa petani cengkih.
Seorang petani asal Kecamatan Kalipucang, Sarmin (54) mengatakan, dalam dua bulan ini memang petani cengkih di Pangandaran sedang panen cengkih.
“Banyak petani cengkih yang punya kebun di pegunungan panen cengkih. Kemarin-kemarin kan kemarau, jadi banyak cengkih yang berbuah,” katanya, Kamis (11/7/2024).
Namun meskipun banyak yang panen, harga cengkih di Pangandaran tidak stabil dan berangsur turun.
Dahulu sebelum banyak petani yang panen, harga cengkih basah itu sampai di harga Rp 40 ribu per kilogram dan cengkih kering mencapai Rp 125 ribu per kilogram.
“Sedangkan sekarang, cengkih basah cuman Rp 25 ribu sampai Rp 27 ribu perkilogram dan cengkih kering di harga Rp 110 ribu perkilogram.”
“Ya, untuk cengkih basah turunnya drastis sedangkan petani banyak yang menjual cengkih basah,” kata Sarmin.
Makanya, dia dengan petani cengkih lainnya hanya bisa berharap harga cengkih tetap stabil meskipun banyak petani yang panen.
“Ya, kita inginnya harga tetap stabil, tidak sampai turun drastis,” ungkapnya.
Seorang bakul rempah-rempah hasil bumi di Kecamatan Padaherang, Waslo mengatakan, harga cengkih turun karena banyak petani yang panen raya.
“Banyak yang panen kang, terus kan banyak cengkih basah yang masih kecil-kecil dan dijual. Kalau dijemur rendemennya enggak jadi, makanya murah. Kalau harga cengkih kering, turunnya sedikit,” paparnya. (*)