News

Korban Dugaan Kekerasan di SMKN 1 Padaherang Alami Trauma

×

Korban Dugaan Kekerasan di SMKN 1 Padaherang Alami Trauma

Sebarkan artikel ini

LENSAPANGANDARAN.COM Dampak dari kekerasan yang dilakukan oleh oknum Guru di Sekolah Menengah Kejujuran Negeri (SMKN) 1 Padaherang, kini korban merasa trauma mendalam.

Diketahui sebelumnya, dugaan kekerasan di sekolah terjadi hari senin tanggal (13/03), akibat dari peristiwa tersebut GA selaku korban sering menyendiri.

Bukan hanya itu, Pada hari Selasa (14/03) GA memutuskan tidak ingin pergi ke sekolah karena merasa masih trauma.

Erni selaku orang tua korban merasa khawatir, ia takut berdampak serius kepada psikologis anaknya. Sementara ayah GA sedang mencari nafkah untuk keluarga di Nusa Tenggara Barat Kalimantan.

Erni tinggal se-rumah berdua dengan anaknya yang beralamat di Desa Cicapar kecamatan Padaherang Kabupaten Ciamis Jawa Barat.

Pihak keluarga korban meminta tolong kepada pamanya Bono, ia menyerahkan semuanya yang penting terbaik untuk keluarganya.

Awalnya Bono merasa jengkel ketika Erni memberi informasi melalui pesan whataps terkait saudaranya menerima tindakan kekerasan oleh salah satu oknum Guru di SMKN 1 Padaherang.

“Saya Kaget, shock juga mendengar kabar sepupu saya di lakukan seperti itu oleh oknum Guru, kaya engga percaya” ujar Bono Rabu, (15/03/2023).

Kemudian sekitar pukul 14:00 (13/03) ia bergegas bersama rekanya guna memastikan kebenarannya.

“Setelah saya menemui GA ternyata memang benar, GA menceritakan semuanya sambil sedikit meneteskan air mata” kata Bono.

Tanpa pikir panjang, Bono langsung menghubungi pihak sekolah melalui WhatsApp dan memasatikan kebenaranya informasi dari GA.

“Pihak sekolah mengakui perbuatannya, terus tidak lama kemudian, beberapa perwakilan dari pihak sekolah menemui keluarga GA dan meminta maaf” ucapnya.

“Secara manusiawi, kata Bono saya memafkan tapi secara batin saya masih kecewa, Saya engga nyangka pihak Sekolah SMKN 1 Padaherang yang katanya Sekolah SMK masuk sekolah favorit, kok tega berbuat kasar kepada murid” Ujar bono.

Baca Juga  Begini Reaksi Anggota DPRD Fraksi Perindo Kab. Pangandaran Terkait Dugaan Kekerasan di SMKN 1 PADAHERANG

Meski demikian, Bono merasa respect ketika pihak sekolah mendatangi langsung ke rumah korban untuk meminta maaf.

“Tadinya saya yang mau ke sekolah tapi Alhamdulillah pihak sekolah yang mau menemui keluarga korban. Mereka datang pake mobil ada 3 orang dan satu orang lagi pake motor” Katanya

Namun dirinya merasa tidak simpatik ketika dari salah satu Guru memgambil vidio ketika ia sedang mengeluarkan keluhanya tanpa izin.

“Saya sempat negur guru tersebut, jelas saya keberatan dia (Guru) mengambil vidio saya tanpa izin saya walaupun pengakuan dirinya (Guru) untuk laporan, tapi kan tidak izin saya, bukanya Guru juga punya kode etik ya? Soalnya saya takut vidio saya digunakan tidak benar” ujarnya.

“waktu itu Guru tersebut langsung minta maaf, katanya vidionya langsung dihapus” imbuhnya.

Melihat kejadian tersebut, Bono menjadi tidak Respect dengan itikad baiknya menemui keluarga untuk meminta maaf.

“Tapi tetap saya dan keluarga memafkan, semoga tidak ada kejadian terulang lagi” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *