PANGANDARAN – Pemerintah pusat menyesuaikan harga tiga jenis Bahan Bakar Minyak (BBM), Warga di Pangandaran hanya bisa pasrah.
Hal tersebut disampaikan Tedi Ramdani (24), satu warga di Dusun Kawarasan, Desa Sindangwangi, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran.
Ia mengaku tidak bisa berbuat apa-apa ketika disaat harga BBM dinaikkan pemerintah pusat.
“Ya, gimana lagi, kita butuh buat motor. Tapi, tolong kalau BBM dinaikkan, harga hasil pertanian dan lainnya yang diharapkan kita juga ikut naik. Saya kan, makan dari hasil tani,” katanya.
Sementara Kapolres Pangandaran AKBP Hidayat S.H., S.I.K memastikan dan terus monitoring terkait pasca penyesuaian harga BBM subsidi sejenis Pertalite, Bio Solar dan BBM jenis Pertamax (Nonsubsidi).
“Adapun situasi saat ini, pasca penyesuaian harga BBM subsidi jenis Pertalite, Bio Solar dan BBM jenis Pertamax (Nonsubsidi) di Wilayah Hukum Polres Pangandaran relatif aman terkendali, tidak ada antrean kendaraan,” katanya.
Penyesuaian harga tiga jenis BBM diantaranya, harga Pertamax menjadi Rp. 14.500, Pertalite menjadi Rp. 10.000,-
Bio Solar menjadi Rp. 6.800.
Dengan adanya penyesuaian harga BBM tersebut, Ia mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak perlu panik.
“Kalau membeli BBM di SPBU, membeli BBM sesuai kebutuhan saja. Terus, jangan percaya informasi yang belum tahu kebenarannya. Percayakan kepada kami,” ucap Hidayat seraya mengingatkan untuk tetap beraktivitas seperti biasanya. (01)