LENSAPANGANDARAN.COM – Tunjangan Hari Raya (THR) dan gaji ke-13 bagi aparatur sipil negara (ASN/PNS) akan dibayarkan 100 persen tahun ini.
Diketahui, sejak tahun 2020 THR PNS tidak full dibayarkan karena mempertimbangkan keuangan negara yang tertekan akibat pandemik covid 19.
“APBN yang sudah mulai membaik mengembalikan fungsi termasuk dalam hal ini mekanisme untuk pemberian THR dan gaji ke-13” kata Sri Mulyani Indrawati dalam Konferensi pers Jumat (15/3)
Rincian komponen THR dan gaji ke-13 yang akan diberikan tahun ini meliputi gaji pokok, Tunjangan jabatan/umum, tunjangan yang melekat pada gaji pokok (tunjangan keluarga dan tunjangan pangan), serta 100 persen tunjangan kinerja untuk ASN pusat dan daerah
Dan 100% untuk tunjangan profesi guru tunjangan profesi dosen kehormatan Profesor dan tambahan penghasilan guru ucap Sri Mulyani.
THR akan dicairkan paling cepat mulai 10 hari kerja sebelum lebaran sementara itu untuk gaji 13 ditetapkan pembayaran 2014.
Kabar tersebut menuai pro kontra dari netizen Indonesia. Seperti yang disampaikan akun @padukosnso.
Dia menilai PNS dianak emaskan di negara Indonesia. Sementara pekerja non PNS hanya di bebankan pajak.
“Enak X (sekali) jadi PNS, kerja santai, rakyat menderita kena pajak”, katanya.
Hal serupa dikatakan akun @lies_goenawan, dia mempertanyakan nasib honorer. Pasalnya pekerja honorer kurang diperhatikan oleh pemerintah.
“Nasib yang honorer gimana? Tiap tahun bisa gigit jari aja, yang honorer juga sama-sama kerja”, ujarnya.
Berbeda dengan akun @emran_jewellery, ia menanggapi dengan legowo kabar tersebut meskipun dirinya mengaku bukan bagian dari PNS.
“Alhamdulillah ikut seneng meskipun bukan PNS”, ungkapnya.
