LENSAPANGANDARAN.COM – Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata ekspose terkait tentang Transparansi APBD dan strategi pemulihan APBD TA. 2024, bertempat di gedung Islamic Centre Pangandaran, Senin (11/12/2023).
Hadir dalam kegiatan sebanyak 500 orang dari berbagai elemen masyarakat, tokoh agama, MUI, PC. NU, Muslimat, Muhamadiyah, Ansor, Fatayat dan Ormas-ormas islam yang ada di Kabupaten Pangandaran.
Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengatakan, tujuan dari kegiatan ekspose dimaksud adalah bagian dari transparansi program dan kegiatan yang sudah, sedang dan akan dilaksanakan di lingkup Pemda Pangandaran.
“Tapi sangat di sayangkan tidak semuanya hadir, padahal poko bahasannya menarik terkait dengan permasalah yang sekarang sedang viral hari-hari ini yaitu pinjaman jangka panjang atau Portofolio,” ungkapnya.
Menurutnya, sekarang banyak sekali terjadi simpang siur informasi yang sampai-sampai sulit membedakan informasi yang benar dan yang hoax’s atau bohong.
“Padahal ini adalah momentum yang sangat baik, dalam rangka mencari penjelasan dan kebenaran,” kata Jeje.
Meskipun demikian, Jeje memaparkan pencapaian-pencapaian yang telah di lakukan oleh Pemerintah Kabupaten Pangandaran di antaranya infrastruktur, kesehatan dan pendidikan.
Program kegiatan tersebut bahkan ada yang banyak mendapatkan penghargaan dari Pemerintah Pusat dan Provinsi.
Dirinya juga memaparkan APBD Kabupaten Pangandaran, dari pendapatan sampai pengeluaran atau belanja Daerah yang akan di laksanakan di tahun 2024.
Sementara menyikapi pemaparan Bupati Pangandaran, Ajengan Ucu Saeful Aziz ketua LDNU Kabupaten Pangandaran mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi apa yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah dalam hal ini terkait dengan Transparansi Anggaran.
“Jarang loh Bupati membedah APBD di depan umum,” ujarnya.
Menurutnya, ini zamannya keterbukaan informasi publik dan Kabupaten Pangandaran telah membuktikan.
“Kami para tokoh agama dan aktivis ormas islam, menyayangkan kepada para pihak yang mempolitisir permasalahan ini, bahaya sekali apabila sebuah masalah bukannya di cari solusinya justru malah di politisasi, ini akan berakibat saling fitnah, saling benci, saling dendam, saling menghasut, apalagi apabila oknum sengkuni politik masuh, maka perpecahan akan sangat mudah terjadi,” kata dia.
Dirinya tidak mengharapkan hal itu terjadi, dia juga mengajak seluruh masyarakat sebaiknya menahan diri, tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang menyesatkan, tidak mudah diadu dimba dan selalu menjaga persatuan dan kesatuan, agar Pangandaran konsusif penuh cinta damai, sehingga wisatawan betah ke Pangandaran dan iklim investasi stabil sehingga APBD akan semakin cepat pulih. (*)