LENSAPANGANDARAN.COM – Populasi rusa di Cagar alam (CA) Pangandaran mulai berkurang akibat faktor usia dan penyakit.
“Memang, populasi rusa agak berkurang. Kurangnya itu, kan saya tahu dari survei mengecek ternyata rusa itu berkurang sekian persen,” kata Ahyadi Pjs Kepala Resort Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Wilayah XXI Pangandaran, Minggu (13/11/2022).
Selain hasil survei, Ia juga melihat banyak rusa yang masuk ke dalam hutan.
“Masalahnya kan, ada 2 tempat padang penggembala yang dibuka yaitu yang di Cikamal dan di Nanggorak. Tadinya, akan ditutup, sekarang dibuka. Dulu kan, banyak rusa yang keluar. Tapi sekarang, ada cuman tidak sebanyak seperti yang dulu,” ungkapnya.
Menurutnya, populasi hewan rusa berkurang, jika di persentasekan ada sekitar 2 persen. “Berkurangnya rusa itu, karena mungkin faktor kematian sudah tua dan akibat penyakit,” paparnya.
Meskipun demikian, Ahyadi berencana menambah hewan banteng di Cagar alam Pangandaran.
“Yang tadinya satu ekor banteng yang itupun sapi Bali, tahun depan akan ditambah 4 ekor,” jelasnya.
Penambahan itu, dilakukan setelah ada kajian beberapa kali pertemuan termasuk dengan DPR RI, Bupati, DPRD, tokoh masyarakat dan semua elemen yang ada di Pangandaran untuk sepakat dimasukkan 4 ekor banteng lagi.
“Jadi, 4 ekor banteng itu ada 2 jodoh dan akan dimasukkan sekitar tahun 2023,” ungkapnya.
Sementara terkait asal Banteng itu masih diperbincangkan, apakah nanti dari ujung kulon atau dari Balurang, Jawa timur.
“Itu masih dikaji, yang lebih cocok untuk disini itu banteng dari mana,” ungkap Ahyadi.
Dengan adanya penambahan hewan banteng, Ia berharap kunjungan wisata di Taman Wisata Alam (TWA) Pangandaran bisa bertambah.
“Ya, mudah mudahan pengunjung bisa lebih dari yang sekarang. Kita ingin kunjungan seperti dulu lagi, waktu banyak banteng di sini (TWA),” ucapnya. (*)
