LENSAPANGANDARAN.COM – Kepala Dinas Kelautan, Perikanan dan Ketahanan Pangan (DKPKP) Kabupaten Pangandaran, Sarlan menanggapi terkait warga ngamuk akibat tidak mendapatkan bansos beras dari kementerian kelautan.
“Sudah kita konfirmasi, kebetulan beliau (Yoyo) orang baru ke Pangandaran pensiunan supir Pertamina”, kata Sarlan saat di wawancarai Senin, (4/3/2024) di area hotel laut biru.
Dia menjelaskan, sebelumnya Yoyo masuk ke daftar data nasional. Setelah masuk ke Kabupaten Pangandaran tidak masuk lantaran tidak update data.
Dia juga mengku bansos tersebut tidak melibatkan Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Pangandaran. data tersebut dari pusat.
“Kita tidak tahu, data itu terekap sebanyak 47 ribu sudah tidak bisa diganggu”, ucapnya.
Sarlan mengatakan, data penerima tidak bisa diganti, kecuali penerima meninggal dunia atau NIK KTP ganda.
“jadi, kita juga engga tahu potensi data awalnya dari mana, apa dari data statistik atau kemiskinan ekstrim atau dari mana”,
“Yang jelas kami dapat data itu valid dan tidak bisa diganggu”, ujarnya.
Sebelumnya dikabaran, Salah seorang warga di Desa Karangsari Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran ngamuk di kantor Desa lantaran tidak kebagian bansos beras dari pemerintah.
Warga tersebut bernama Yoyo, Dia mengaku kecewa. Pasalnya, selama ini tidak pernah mendapatkan bansos apapun dari pemerintah.
Sementara itu, Kepala Dinsos PMD, Dedi Surachman mengku bantuan tersebut tidak melibatkan Dinsos, Namun melalui dinas kelautan, perikanan dan ketahanan pangan.
“Disos itu tidak dilibatkan. Cuma, kita (Dinsos) hanya monitoring, itupun hanya dalam distribusi”, kata Dedi. (art).