NasionalNews

Antisipasi Hama Tikus, Sekelompok Petani di Pangandaran Buat Rubuha

×

Antisipasi Hama Tikus, Sekelompok Petani di Pangandaran Buat Rubuha

Sebarkan artikel ini

LENSAPANGANDARAN.COM – Masyarakat khususnya petani di Pangandaran mulai tanam benih padi. Tentu, berbagai upaya pun dilakukan untuk merawat tanaman padinya dari serangan hama.

Terutama, hama tikus yang membuat pusing petani di sejumlah wilayah di Kabupaten Pangandaran.

Pasalnya, gara – gara hama tikus tidak sedikit warga yang gagal panen.

Untuk antisipasi serangan hama tikus tersebut sejumlah kelompok petani di Pangandaran membuat rumah burung hantu (Rubuha).

Baca Juga  Pendapat BM PAN Pangandaran Terkait Debat Publik Perdana

Rubuha ini sengaja dibuat petani di sekitar ladang atau sawah yang ditanami padi untuk mengusir hama tikus.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pangandaran Yadi Gunawan mengatakan, gerakan Rubuha ini menjadi alternatif terakhir bagi petani untuk memberantas hama tikus.

“Jadi, pemberantasanya dengan cara alami, dengan membuat sarang burung hantu di lahan pesawahan lebih ramah lingkungan daripada bahan kimia,” jelasnya tidak lama ini.

Karena serangan hama tikus di berbagai daerah di Pangandaran cukup masif, Rubuha tersebut mempunyai fungsi untuk sarang burung hantu.

Baca Juga  Studio Spotlight Indonesia Pangandaran, Awal Tahun Buka Audisi se-Jabar, Hadiahnya Ratusan Juta

Nanti, secara otomatis burung hantu yang bersarang di Rubuha akan memangsa tikus yang menjadi hama di sawah.

“Karena, hama jenis ini memberikan kerusakan yang cukup besar, dibandingkan hama wereng. Mungkin, kerusakannya bisa sampai 70 persen,” kata Yadi.

Rubuha dibuatkan oleh manusia karena, burung hantu tidak bisa membuat sarang sendiri.”Jadi, nanti burung hantu dibiarkan saja untuk datang ke Rubuha dan bertelur disana,” paparnya.

Lahan persawahan yang paling banyak hama tikus yaitu di daerah Kecamatan Padahaerang dan Mangunjaya.

“Jadi, tikus – tikus ini banyak yang suka mengasah giginya ke batang padi. Meski tidak berniat memakanya tapi tetap menimbulkan kerusakan pada padi,” ungkapnya. (*)