LENSAPANGANDARAN.COM – Melalui Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), sejumlah pelaku UMKM di Kabupaten Pangandaran Jawa Barat dilakukan pelatihan oleh seorang ahli dari Belanda.
Pelatihan tersebut langsung dilakukan oleh lembaga Programma Uitzending Managers (PUM) Netherland Senior Experts Bandung selama 6 hari.
Pakar marketing dari PUM asal Belanda Leendert Noordermeer mengatakan, pelaku UMKM di Pangandaran masih harus berusaha lagi untuk meningkatkan bisnis usahanya.
“Untuk benar-benar tahu pasar, mereka sesering mungkin harus melakukan penelitian pasar,” katanya melalui penerjemah di Pangandaran, Selasa (6/2/2024).
Tujuannya, adalah untuk mengetahui siapa pelanggannya? Bagaimana masing- masing kondisi pasarnya? persaingannya seperti apa? Dan produk dari pesaingnya seperti apa?
“Jadi, para pelaku UMKM harus mengetahui betul kondisi pasarnya,” ungkapnya.
Pangandaran memiliki potensi yang cukup besar di dunia pariwisata. Tapi, masih banyak yang harus lebih ditingkatkan lagi.
“Contohnya yang paling simpel itu pinggiran pantai yang harus lebih di-manage. Karena, masih agak berantakan,” kata Leendert.
Jadi, Pangandaran tidak boleh terfokus terhadap tourism saja tapi juga melihat warga Indonesia sendiri yang jumlahnya sekitar 250 juta penduduk.
“Itu, tentu bisa menjadi potensi market. Jadi, tidak hanya untuk turis saja tapi juga para wiraswasta.”
“Kita, harus berpikir luas karena Pangandaran memiliki potensi yang cukup besar untuk pasar kita sendiri,” jelasnya.
Ketua BPC HIPMI Kabupaten Pangandaran Shenna Rizkantya menyampaikan, untuk memajukan dunia pariwisata pihaknya akan mendatangkan para ahli. Karena, memang UMKM dan pariwisata ini saling berkaitan.
“Kita, nanti akan mengusulkan dahulu terkait program – program kedepannya. Untuk mendatangkan ahli di bidang pariwisata,” harapnya. (*)
